Jakarta (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengungkapkan makna kampanye Ganjar-Mahfud Md yang memilih memulai dari Sabang dan Merauke.

"Pertama, terinspirasi lagu nasional dari Sabang sampai Merauke," kata Ganjar dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Kampanye Ganjar dipusatkan di Distrik Semangga, Waninggap Nanggo, Kec. Semangga, Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Sementara kampanye Mahfud Md dilangsungkan di Pasi Jaboi, Kec. Sukajaya, Kota Sabang, Naggroe Aceh Darussalam.

Ganjar-Mahfud mengirim pesan kuat bahwa meskipun keberadaan Ganjar di Merauke dan Mahfud di Sabang, keduanya menghubungkan Indonesia dari ujung barat hingga ujung timur.

Baca juga: Kampanye hari pertama Ganjar disambut tarian khas suku Asmat

Baca juga: Mahfud: Kampanye Sabang-Merauke komitmen ratakan pembanguman


Kedua, menyiratkan sila ke-3 Pancasila: Persatuan Indonesia. Sebab, Ganjar-Mahfud berkomitmen memajukan seluruh rakyat Indonesia melalui pemerataan pembangunan di desa dan di kota, maupun dari ujung barat hingga ujung Timur Indonesia.

Ketiga, titik awal. Ganjar memilih kampanye dari sebuah desa di Merauke yang menjadi tempat paling awal menyambut matahari, tempat di mana rakyatnya paling awal memulai kerja dan usaha.

"Inilah hari pertama kita memasuki masa kampanye. Kami sengaja memilih dua titik di Indonesia. Yang satu di ujung timur matahari terbit, yang satu di ujung barat. Karena kami ingin persatuan Indonesia seperti sila ke 3," ujar mantan Gubernur Jawa Tengah itu.

Kemudian, Mahfud memulai kampanye dari Sabang, di Aceh yang merupakan tempat paling Barat di Indonesia, dan menjadi pintu masuk ke Nusantara di masa lalu.

Baca juga: Kampanye pertama dari Sabang-Aceh, Mahfud ingin guru ngaji naik kelas

Baca juga: Ganjar menjadikan Merauke dan Sabang sebagai titik awal kampanye


"Ini juga menjadi titik awal berdirinya kerajaan Islam pertama di Nusantara," ucap Mahfud.

Diketahui, pasangan Ganjar-Mahfud diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).