Padang (ANTARA) - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sumatera Barat melakukan langkah antisipasi untuk meredam potensi konflik menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 agar pesta demokrasi di daerah itu bisa berjalan dengan baik.

"Kita mengundang Kesbangpol dari 19 kabupaten dan kota untuk memetakan potensi konflik yang ada di daerah sebagai langkah antisipasi jelang Pilpres 2024," kata Kepala Badan Kesbangpol Sumbar, Jefrinal Arifin di Padang, Selasa.

Ia mengatakan berdasarkan laporan dari Kesbangpol dari 19 kabupaten dan kota, kondisi di daerah hingga saat ini masih kondusif. Potensi konflik memang ada, tetapi tidak terlalu menonjol dan masih dapat diantisipasi.

"Kita minta Kesbangpol di kabupaten dan kota untuk terus melakukan pemantauan situasi dan kondisi untuk mempertahankan kondusifitas ini," ujarnya.

Kesbangpol di daerah juga diminta untuk berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk menjalankan tugas terutama dalam hal mengantisipasi konflik.

Sementara itu Kepala Bidang Kewaspadaan Kesbangpol Sumbar, Marwansyah mengatakan Gubernur Sumbar, Mahyeldi menginginkan pesta demokrasi di daerah itu berjalan dengan mengedepankan kearifan lokal "Pamilu Badunsanak" atau Pemilu yang mengedepankan rasa persaudaraan.

Untuk mewujudkan hal itu, Kesbangpol Sumbar mengambil sejumlah langkah antisipasi agar tidak muncul konflik yang bisa merusak proses Pilpres di daerah itu.

"Kita belajar dari konflik yang terjadi di Bitung beberapa waktu lalu. Jangan sampai hal yang sama terjadi di Sumbar," katanya.

Selain pemetaan potensi konflik, Kesbangpol Sumbar juga aktif memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Hal itu dilakukan untuk mendorong partisipasi dan meningkatkan pengetahuan masyarakat untuk memahami situasi politik.

"Dengan demikian diharapkan proses transisi kepemimpinan bangsa bisa berjalan dengan baik dan lancar di Sumbar," katanya.