Jakarta (ANTARA) - Tesla mengajukan gugatan terhadap Badan Transportasi Swedia atas pemogokan kelompok pekerja yang menghalangi permintaan pelat nomor kendaraan baru dari pembuat mobil listrik asal AS itu.

Pemogokan itu terjadi setelah IF Metall, serikat manufaktur terbesar di Swedia, berselisih dengan Tesla karena masalah perjanjian kolektif terkait pekerja otomotif.

Serikat pekerja itu melakukan pemogokan dengan menolak pengerjaan untuk mobil Tesla sejak 27 Oktober 2023.

Baca juga: Tesla adakan undian terbatas untuk hadiri peluncuran Cybertruck

Anggota serikat pekerja lainnya, termasuk pekerja pos, pekerja pelabuhan, dan petugas kebersihan juga bergabung dalam aksi tersebut.

Akibatnya, pemilik Tesla di Swedia kesulitan mendapatkan layanan, termasuk tidak mendapatkan pelat nomor kendaraan karena urung dikirimkan oleh para pekerja pos.

Menanggapi hal itu, Pengadilan di Swedia pada Senin (27/11) memutuskan bahwa otoritas transportasi harus bertanggung jawab atas tidak terkirimnya pelat nomer mobil milik pelanggan Tesla.

Keputusan itu diambil pengadilan hanya beberapa jam setelah Tesla mengajukan gugatan kepada otoritas transportasi dan perusahaan pos milik negara PostNord.

"Benar bahwa keputusan telah dibuat, berpihak pada klaim Tesla,” kata Johannes Ericsson, pengacara Tesla, kepada media Swedia Aftonbladet, sebagaimana diwartakan Reuters pada Senin (27/11) waktu setempat.

Baca juga: Tesla pangkas harga kendaraan mereka di Amerika Serikat

Baca juga: Tesla dan grup Hyundai jadi pemain teratas mobil listrik di pasar AS

Baca juga: Tesla dikabarkan akan bangun mobil seharga Rp415 juta di pabrik Jerman