Adhi Karya kantongi laba bersih Rp23,5 miliar pada triwulan III-2023
27 November 2023 23:45 WIB
Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson dalam acara "Public Expose 2023" di Jakarta, Senin (27/11/2023). ANTARA/Agatha Olivia Victoria
Jakarta (ANTARA) - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mengantongi laba bersih senilai Rp23,5 miliar selama triwulan III-2023 atau naik 12 persen dari laba bersih periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp21 miliar.
Laba bersih tersebut diraih dari pendapatan sebesar Rp11,4 triliun atau naik 25 persen dibandingkan periode sama tahun 2022 yang senilai Rp9,1 triliun.
"Kontribusi terbesar pendapatan ADHI berasal dari proyek infrastruktur jalan tol, antara lain Jalan Tol Ruas Sigli-Banda Aceh, Jalan Tol Ruas Yogyakarta-Bawen, dan Jalan Tol Ruas Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo," kata Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson dalam acara "Pubex Live 2023", di Jakarta, Senin.
Dengan capaian laba bersih tersebut, Entus mengatakan terdapat rencana pembagian dividen pemegang saham, namun dengan nominal yang tidak terlalu besar.
Rencana tersebut sudah masuk dalam agenda Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan akan didiskusikan pula pada pemegang saham mayoritas. Jika sudah ada keputusan resmi terkait pembagian dividen, emiten dengan kode ADHI akan segera menyampaikan kepada publik.
Dari sisi laba kotor, Adhi Karya mencetak laba kotor sebesar Rp1,1 triliun. Sementara, liabilitas ADHI pada triwulan III-2023 mencapai Rp30,4 triliun atau turun dibandingkan akhir tahun 2022 yang mencapai Rp31,2 triliun.
Rasio total Liabilitas terhadap ekuitas ADHI pun membaik dari 3,53 kali menjadi 3,39 kali.
Entus menambahkan, ADHI juga baru saja melakukan pelunasan Jatuh Tempo Obligasi sebesar Rp289,6 miliar yang telah jatuh tempo pada 18 November 2023.
Hingga Oktober 2023, ADHI telah merealisasikan perolehan kontrak baru sebesar Rp30,3 triliun, naik sebesar 58 persen dibandingkan perolehan kontrak Oktober 2022 sebesar Rp19,1 triliun.
"Beberapa kontrak baru yang didapatkan ADHI, di antaranya pembangkit listrik tenaga gas (PLTMG) di Sumbawa dan Tobelo, dan Pabrik Pupuk Pusri 3B," katanya lagi.
Selain terus memperbesar pangsa pasar konstruksi pemerintah, dirinya menyebutkan bahwa Adhi Karya secara selektif menangkap peluang sektor konstruksi lainnya, antara lain dengan memanfaatkan peluang pasar konstruksi yang berbasis sektor lingkungan untuk mendukung target komitmen Pemerintah Indonesia dalam transisi hijau.
Baca juga: Adhi Karya tuntaskan pembangunan LRT Jabodebek sepanjang 44 KM
Baca juga: Adhi Karya optimistis kontrak baru tumbuh hingga 10 persen di 2024
Laba bersih tersebut diraih dari pendapatan sebesar Rp11,4 triliun atau naik 25 persen dibandingkan periode sama tahun 2022 yang senilai Rp9,1 triliun.
"Kontribusi terbesar pendapatan ADHI berasal dari proyek infrastruktur jalan tol, antara lain Jalan Tol Ruas Sigli-Banda Aceh, Jalan Tol Ruas Yogyakarta-Bawen, dan Jalan Tol Ruas Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo," kata Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson dalam acara "Pubex Live 2023", di Jakarta, Senin.
Dengan capaian laba bersih tersebut, Entus mengatakan terdapat rencana pembagian dividen pemegang saham, namun dengan nominal yang tidak terlalu besar.
Rencana tersebut sudah masuk dalam agenda Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan akan didiskusikan pula pada pemegang saham mayoritas. Jika sudah ada keputusan resmi terkait pembagian dividen, emiten dengan kode ADHI akan segera menyampaikan kepada publik.
Dari sisi laba kotor, Adhi Karya mencetak laba kotor sebesar Rp1,1 triliun. Sementara, liabilitas ADHI pada triwulan III-2023 mencapai Rp30,4 triliun atau turun dibandingkan akhir tahun 2022 yang mencapai Rp31,2 triliun.
Rasio total Liabilitas terhadap ekuitas ADHI pun membaik dari 3,53 kali menjadi 3,39 kali.
Entus menambahkan, ADHI juga baru saja melakukan pelunasan Jatuh Tempo Obligasi sebesar Rp289,6 miliar yang telah jatuh tempo pada 18 November 2023.
Hingga Oktober 2023, ADHI telah merealisasikan perolehan kontrak baru sebesar Rp30,3 triliun, naik sebesar 58 persen dibandingkan perolehan kontrak Oktober 2022 sebesar Rp19,1 triliun.
"Beberapa kontrak baru yang didapatkan ADHI, di antaranya pembangkit listrik tenaga gas (PLTMG) di Sumbawa dan Tobelo, dan Pabrik Pupuk Pusri 3B," katanya lagi.
Selain terus memperbesar pangsa pasar konstruksi pemerintah, dirinya menyebutkan bahwa Adhi Karya secara selektif menangkap peluang sektor konstruksi lainnya, antara lain dengan memanfaatkan peluang pasar konstruksi yang berbasis sektor lingkungan untuk mendukung target komitmen Pemerintah Indonesia dalam transisi hijau.
Baca juga: Adhi Karya tuntaskan pembangunan LRT Jabodebek sepanjang 44 KM
Baca juga: Adhi Karya optimistis kontrak baru tumbuh hingga 10 persen di 2024
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: