Beijing (ANTARA News) - Pemerintah China menyerukan semua pihak yang bertikai untuk kembali kepada hukum serta aturan yang berlaku, demi stabilitas sosial di negara itu pasca penggulingan Presiden Muhammad Mursi medio pekan lalu.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying di Beijing, Selasa, mengatakan "tak ada cara lain selain semua pihak kembali kepada hukum dan aturan yang berlaku untuk mencapai stabilitas sosial di negara itu."

Sebelumnya China menyatakan mendukung "pilihan rakyat Mesir" dan menyerukan dialog, konsultasi, serta rekonsiliasi. China mengimbau semua pihak di Mesir untuk menghindari kekerasan.

Dari Mesir dilaporkan Gerakan Ikhwanul Muslimin di Mesir sudah menolak usulan yang diajukan presiden sementara, Adly Mansour, tentang pemilihan umum awal tahun depan.

Salah seorang tokoh utama Ikhwanul Muslimin, Essam al-Erian, mengatakan rencana pemilu dan perubahan konstitusi akan `membawa negara itu ke titik nol`.

Presiden Mansour sebelumnya mengatakan akan mempertimbangkan pemilihan parlemen tahun depan. Perubahan atas rancangan konstitusi Mesir yang berhaluan Islamis melalui referendum diharapkan bisa dilaksanakan dalam waktu empat bulan.

Begitu anggota parlemen hasil pemilihan umum terpilih dan menggelar sidang, maka pemilihan presiden akan berlangsung.

Dekrit presiden atas perubahan referendum tersebut diumumkan setelah tewasnya 53 orang pendukung mantan Presiden Muhammad Mursi oleh militer.