Pemerintah dorong substitusi negara tujuan untuk tingkatkan ekspor
27 November 2023 20:39 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (27/11/2023). (ANTARA/Farhan Arda Nugraha)
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah mendorong kegiatan ekspor dilakukan ke negara-negara tujuan baru seperti India, ASEAN, Afrika, dan Amerika Latin untuk meningkatkan pertumbuhan ekspor Indonesia.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menerangkan, hal tersebut merupakan salah satu arahan Presiden Joko Widodo kepada Satuan Tugas (Satgas) Peningkatan Ekspor Nasional yang dibentuk pada September lalu melalui Keputusan Presiden nomor 24 tahun 2023.
"Arahan presiden kepada Satgas Peningkatan Ekspor adalah melakukan substitusi negara-negara utama tujuan ekspor dengan menggarap pasar-pasar baru, pasar non tradisional, seperti ini India ASEAN, Afrika, dan Amerika Latin," kata menteri yang akrab disapa Zulhas itu saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin.
Lebih lanjut, Zulhas memaparkan Satgas Peningkatan Ekspor Nasional juga ditugaskan untuk mempercepat penyelesaian perjanjian perdagangan Comprehensive Economic Partnership Agreement, khususnya IEU-CEPA.
Untuk meningkatkan ekspor, pemerintah juga mendorong peningkatan daya saing, pengidentifikasian, serta pemetaan potensi produk-produk ekspor di Indonesia.
"Informasi mengenai peluang pasar harus betul dapat diakses eksportir Indonesia dan pastikan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) serta para atase perdagangan untuk digerakkan karena peran mereka sangat penting," sambung Zulhas.
Dalam rapat tersebut, Zulhas memaparkan total nilai ekspor Indonesia periode Januari-Oktober 2023 sebesar 214,41 miliar dolar AS, turun 12 persen dari periode yang sama pada tahun lalu yaitu 244,06 miliar dolar AS.
Secara kumulatif, tercatat nilai ekspor nonmigas selama periode Januari-Oktober 2023 mencapai 201,2 miliar dolar AS.
"Penurunan terbesar terjadi di sektor pertambangan dan lainnya sebesar 20,8 persen yang disumbang oleh menurunnya ekspor batu bara," terang Zulhas.
Meskipun tengah mengalami tren penurunan, Zulhas menyebutkan Tiongkok, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi negara dengan kontribusi terbesar terhadap total nilai ekspor Indonesia yaitu masing-masing sebesar 25,42 persen, 9,5 persen, dan 8,17 persen.
Baca juga: KBRI Pretoria, ITPC fasilitasi promosi produk kecantikan di Afsel
Baca juga: Disperindag-ITPC Chennai untuk mempromosikan gambir Sumbar
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menerangkan, hal tersebut merupakan salah satu arahan Presiden Joko Widodo kepada Satuan Tugas (Satgas) Peningkatan Ekspor Nasional yang dibentuk pada September lalu melalui Keputusan Presiden nomor 24 tahun 2023.
"Arahan presiden kepada Satgas Peningkatan Ekspor adalah melakukan substitusi negara-negara utama tujuan ekspor dengan menggarap pasar-pasar baru, pasar non tradisional, seperti ini India ASEAN, Afrika, dan Amerika Latin," kata menteri yang akrab disapa Zulhas itu saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin.
Lebih lanjut, Zulhas memaparkan Satgas Peningkatan Ekspor Nasional juga ditugaskan untuk mempercepat penyelesaian perjanjian perdagangan Comprehensive Economic Partnership Agreement, khususnya IEU-CEPA.
Untuk meningkatkan ekspor, pemerintah juga mendorong peningkatan daya saing, pengidentifikasian, serta pemetaan potensi produk-produk ekspor di Indonesia.
"Informasi mengenai peluang pasar harus betul dapat diakses eksportir Indonesia dan pastikan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) serta para atase perdagangan untuk digerakkan karena peran mereka sangat penting," sambung Zulhas.
Dalam rapat tersebut, Zulhas memaparkan total nilai ekspor Indonesia periode Januari-Oktober 2023 sebesar 214,41 miliar dolar AS, turun 12 persen dari periode yang sama pada tahun lalu yaitu 244,06 miliar dolar AS.
Secara kumulatif, tercatat nilai ekspor nonmigas selama periode Januari-Oktober 2023 mencapai 201,2 miliar dolar AS.
"Penurunan terbesar terjadi di sektor pertambangan dan lainnya sebesar 20,8 persen yang disumbang oleh menurunnya ekspor batu bara," terang Zulhas.
Meskipun tengah mengalami tren penurunan, Zulhas menyebutkan Tiongkok, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi negara dengan kontribusi terbesar terhadap total nilai ekspor Indonesia yaitu masing-masing sebesar 25,42 persen, 9,5 persen, dan 8,17 persen.
Baca juga: KBRI Pretoria, ITPC fasilitasi promosi produk kecantikan di Afsel
Baca juga: Disperindag-ITPC Chennai untuk mempromosikan gambir Sumbar
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023
Tags: