Kota Gaza, Palestina (ANTARA) - Kelompok perlawanan Palestina Hamas pada Minggu (26/11) menyatakan sedang berupaya memperpanjang jeda kemanusiaan empat hari dengan Israel di Jalur Gaza.

Kelompok itu mengatakan dalam pernyataan sedang melakukan upaya serius untuk menjamin pembebasan lebih banyak warga Palestina, bahkan setelah jeda berakhir.

Sebuah sumber Palestina yang tidak ingin disebutkan karena tidak diizinkan berbicara dengan media memastikan Anadolu bahwa Hamas menginformasikan mediator Qatar dan Mesir bahwa kelompok perlawanan itu bersedia memperpanjang gencatan senjata saat ini selama dua hingga empat hari.

Pada tiga hari pertama jeda kemanusiaan, Hamas membebaskan 40 warga Israel dan 18 warga asing, sementara Israel melepaskan 117 warga Palestina.

Jeda kemanusiaan empat hari yang dimediasi Qatar, Mesir dan AS mulai berlaku Jumat, menghentikan sementara serangan Israel ke Jalur Gaza.

Israel melancarkan serangan militer besar-besaran di Jalur Gaza setelah serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.

Sejak itu, serangan tersebut telah menewaskan 14.854 warga Palestina, termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 wanita, menurut otoritas kesehatan di wilayah tersebut. Sementara jumlah resmi korban tewas di Israel mencapai 1.200 orang.

Baca juga: Israel dan Hamas rampungkan gelombang kedua pertukaran tahanan-sandera
Baca juga: Hamas lakukan pembebasan sandera gelombang ketiga
Baca juga: Tentara Israel curi jenazah dari RS Al Shifa Gaza


Sumber: Anadolu