Cianjur (ANTARA) - Kementerian PUPR memperbaiki 125 bangunan sekolah dasar (SD) yang rusak akibat gempa Cianjur, Jawa Barat, sedangkan sisanya akan dibangun Pemerintah Kabupaten Cianjur dari dana bantuan lain.

Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur Arifin, di Cianjur, Senin, mengatakan bahwa dari seratus lebih bangunan sekolah yang rusak, sebagian besar sudah kembali digunakan untuk proses belajar mengajar secara normal, hanya beberapa SD yang belum mendapat bantuan.

Baca juga: Disdikpora Cianjur catat 3 SMP masih belajar dalam tenda

"Untuk sekolah yang tidak masuk dalam daftar kementerian, akan dibangun dari APBD dan Dana Alokasi Khusus (DAK) atau Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2024, Jumlah sekolah yang belum mendapat bantuan perbaikan tidak lebih dari 5 bangunan SD," katanya.

Hingga saat ini jumlah bangunan sekolah yang rusak berat terdampak gempa dan sudah diperbaiki pihak kementerian sebanyak 125 sekolah tersebar di Kecamatan Cugenang, Cianjur, dan Warungkondang, sedangkan sekolah rusak sedang dan ringan diperbaiki dengan program lain seperti dari CSR, DAK, dan lainnya.

"Bangunan SD yang belum mendapat bantuan perbaikan tidak lebih dari 5 SD tersebar di Kecamatan Pacet dan Warungkondang dengan kondisi rusak berat dan sedang, akan dibangun kembali menggunakan APBD dan DAK Cianjur tahun depan," katanya.

Baca juga: Pemkab Cianjur minta Pusat bantu pembangunan sekolah rusak

Sedangkan terkait SDN Cugenang yang masih menjalani proses belajar mengajar di dalam tenda karena bangunan sekolah yang rusak berat belum mendapat bantuan, Arifin mengatakan, tidak akan direlokasi namun masih menunggu proses kelengkapan administrasi kepemilikan tanah.

"Kami sudah meminta pihak sekolah segera melengkapi dokumen tanah termasuk Hak Guna Pakai atau hibah dari desa, sehingga saat kembali dibangun tidak menimbulkan permasalahan atau gugatan," katanya.

Dia memastikan setelah dokumen tanah lengkap, pembangunan akan dilakukan Kementerian PUPR, bahkan informasi terbaru pihak kementerian sudah melakukan survei dan verifikasi ke SDN Cugenang guna memulai pembangunan.

Baca juga: Ratusan sekolah rusak diperbaiki dari APBD Cianjur 2024

"Hasil survei awal dari BMKG, SDN Cugenang harus direlokasi karena berada di zona merah gempa Cugenang, namun setelah pembaruan dilakukan, lokasi tersebut tidak masuk ke dalam zona merah, sehingga akan segera dilakukan pembangunan kembali," katanya.