Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas bertemu Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim untuk menuntaskan secara rinci/detail terkait rekrutmen 1 juta guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang akan berakhir pada 2024.

"Hari ini saya bertemu dengan Mas Nadiem untuk mendetailkan (membahas secara rinci) terkait hal tersebut. Alhamdulillah, kami optimistis tahun 2024 ini, target 1 juta guru PPPK bisa beres, karena sekarang progresnya signifikan,” kata Anas dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Ia menjelaskan target 1 juta guru PPPK adalah wujud komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM. Menurutnya, pendidikan adalah salah satu kunci mewujudkan itu.

Anas mengatakan pemenuhan tenaga guru di antaranya melalui program rekrutmen 1 juta guru PPPK adalah atensi Presiden Joko Widodo. Rekrutmen 1 juta guru PPPK tersebut berasal dari tenaga guru non-ASN (honorer) dan THK-II yang selama ini telah mengabdi.

“Indonesia Emas 2045 dimana negara ini akan masuk menjadi empat besar ekonomi dunia membutuhkan SDM unggul, dan bapak/ibu guru berperan sangat signifikan," ujarnya.

"Sehingga pemerintah mengebut rekrutmen 1 juta guru PPPK ini sebagai salah satu pondasi peningkatan SDM, yang tentunya nanti juga ditopang oleh kualitas infrastruktur pendidikan dan asupan gizi anak-anak kita,” tambah Anas.

Ia pun berharap melalui pertemuan dengan Nadiem akan menghasilkan formula yang baik dalam menuntaskan rekrutmen 1 juta guru PPPK pada akhir 2024.

“Kami akan terus menyisir dan memastikan tidak ada yang tertinggal agar target pemenuhan kebutuhan 1 juta guru PPPK dapat terpenuhi,” imbuh Anas yang juga mantan kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Selain membahas pemenuhan kebutuhan guru, Menteri PANRB dan Mendikbudristek juga "mendetailkan" pola karir dan pemerataan guru di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).

“Pertemuan ini juga untuk memastikan karir guru dan ketersediaan guru di daerah-daerah yang paling tertinggal dan terluar itu ada. Skema insentifnya ini kami detailkan dan nanti dituangkan di Peraturan Pemerintah. Insentifnya mulai dari sisi karir hingga insentif pendapatan, mudah-mudahan regulasinya bisa kita tuntaskan tidak lama lagi,” ungkapnya.

Sementara itu, Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengatakan kolaborasi dengan Kementerian PANRB merupakan langkah untuk mengakselerasi pemenuhan 1 juta guru PPPK.

“Ini memang menjadi komitmen pemerintah untuk melaksanakannya dan Pak Menteri PANRB sangat mendukung secara cepat sehingga kami yakin ini bisa terpenuhi,” jelas Nadiem.

Selama beberapa tahun terakhir, rekrutmen guru PPPK terus berlangsung. Pada 2021 dan 2022 terdapat sekitar 544.000 guru PPPK yang berasal dari guru honorer dan THK-II.

Adapun hingga rekrutmen 2023 diprediksi akan tercapai sekitar 840.000 guru PPPK. Kekurangannya akan dipenuhi pada 2024 bahkan nantinya total dapat terproses lebih dari 1 juta guru PPPK.