Jakarta (ANTARA News) - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta menjelang puasa Ramadhan mengerahkan 600 personel untuk menangani penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).

"Sebenarnya kami sudah turun dari beberapa hari yang lalu. Tapi, hari ini saya resmikan," kata Kepala Satpol PP Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Kukuh Hadi Santoso, kepada ANTARA News, Senin.

Dia menyebutkan, tidak akan menurunkan seluruh pasukannya, yang berjumlah 6.000 ke lapangan.

"Hanya 600 personel saja disebar, dan mereka akan mobile," katanya.

Ia mengemukakan, personelnya akan bertugas di lima wilayah Jakarta dan beberapa titik rawan.

Kukuh mengatakan, sejumlah titik rawan itu, antara lain perempatan jalan, kawasan lampu merah, terutama di perempatan Coca Cola, Cempaka Putih, Senayan dan Grogol.

Titik rawan tersebut, kata Kukuh, tidak akan diberikan pengamanan khusus karena setiap petugas yang bertugas akan berkeliling secara berkala.

"Mereka-mereka itu juga pintar, makanya kalau tidak ketemu di satu titik, kami cari di titik lain," katanya.

Namun, ia mengemukakan, akan ada petugas pengamanan tertutup atau tidak berseragam yang bertugas untuk memberikan info kepada petugas pengamanan terbuka atau berseragam resmi.

"Jadi, petugas pengamanan terbukalah yang akan mengeksekusi," katanya.

Untuk penanganan PMKS, pihak Satpol PP DKI Jakarta akan bekerja sama dengan Unit Pelayanan Teknis (UPT) Dinas Sosial DKI Jakarta yang memberi bimbingan kepada pelaku.

"Setelah ditangkap, kami serahkan ke UPT Dinas Sosial," demikian Kukuh Hadi Santoso. (*)