"Jadi aku selalu edukasi dokter di Maesa dimana kita menyelamatkan gigi pasien, karena pasien yang tidak teredukasi dan kurang mengerti yang pergi bukan ke dokter gigi, itu efeknya jangka panjang bagi pasien," ucap pendiri Maesa Dental Klinik drg. Maesa Uswa Eastyqoma dalam konferensi pers pembukaan measa Dental Clinic di Jakarta, Minggu.
Maesa mengatakan dirinya menghadirkan klinik gigi Maesa karena ingin memberikan edukasi lebih kepada masyarakat yang masih melakukan perawatan gigi ke bukan dokter gigi agar beralih ke dokter yang lebih profesional dalam bidangnya.
"Itu yang membedakan Maesa Dental, semua dokter SOPnya lamain penjelasan baru tindakan. Kenapa perlu penjelasan karena pasien tidak mau ke dokter gigi karena tidak tahu bukan tidak mau," kata Maesa.
Maesa juga mengatakan kebanyakan pasien yang ditangani di kliniknya adalah terkait masalah gigi ompong yang pernah dicabut di dokter gigi lain.
Ia mengatakan justru gigi harus sebisa mungkin dipertahankan dengan perawatan seperti penambalan, memperbaiki gigi, perawatan pada akar gigi yang rusak dan tidak langsung mencabut gigi.
Dia juga mengaku pasien gigi ompong banyak terjadi pada rentang usia 20 sampai 50 tahun di mana usia tersebut adalah usia produktif yang masih memerlukan gigi sehat dan lengkap untuk menjalani aktivitas.
Baca juga: Dokter gigi bagikan cara rawat mulut dan gigi yang benar
Baca juga: Audy Dental usung tagline baru "Senyum Tanpa Ragu" di hari jadi ke-14
Baca juga: Tak selalu mahal, biaya pengobatan gigi bisa didiskusikan