Kunming (ANTARA) - Empat kapal penegak hukum China yang berpartisipasi dalam patroli gabungan Sungai Mekong ke-135 bersandar di sebuah pelabuhan di Provinsi Yunnan, China barat daya, pada Jumat (24/11), menandai berakhirnya operasi yang juga melibatkan Laos, Myanmar, Thailand.
Patroli gabungan itu melibatkan tujuh kapal dan 176 petugas penegak hukum dari empat negara dan mencakup jalur air sepanjang lebih dari 600 kilometer.
Selama patroli itu, satuan tugas gabungan dari negara-negara tersebut memeriksa 137 kendaraan, 285 orang, dan lebih dari 60 ton barang.
Satu orang yang terlibat dalam penyeberangan perbatasan secara ilegal berhasil dibekuk, sementara satu insiden kapal terbalik telah ditangani, dengan dua awak kapal berkebangsaan Laos berhasil diselamatkan dalam proses tersebut.
Sebagai upaya untuk memastikan respons darurat dan manajemen yang efektif di wilayah Sungai Mekong, latihan pencarian dan penyelamatan gabungan digelar, termasuk penyelamatan individu yang jatuh ke air, pemadaman kebakaran di atas kapal, serta deteksi dan penyelamatan di bawah air.
Sementara itu, petugas penegak hukum juga melakukan kampanye untuk memerangi kegiatan lintas perbatasan ilegal melalui inisiatif promosi di desa-desa pesisir, pelabuhan, dan sekolah.
Lebih lanjut, tim medis China telah dikirim ke Muang Mo, Laos, untuk menyediakan layanan klinik gratis bagi penduduk setempat.
Mereka melakukan pemeriksaan penyakit jantung dan memberikan konsultasi medis umum bagi lebih dari 300 orang, mendistribusikan 200 lebih brosur mengenai pencegahan epidemi, dan menyumbangkan berbagai macam obat-obatan.
Sungai Mekong, yang juga dikenal sebagai Sungai Lancang di China, merupakan jalur air yang penting untuk transportasi lintas perbatasan.
Patroli gabungan Sungai Mekong ke-135 berakhir
26 November 2023 12:49 WIB
Foto udara yang diambil pada 7 Februari 2023 ini menunjukkan pemandangan di sepanjang Sungai Mekong di ibu kota Laos, Vientiane. (Xinhua/Kaikeo Saiyasane)
Pewarta: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023
Tags: