Beijing (ANTARA) - Beijing akan mendorong keterbukaan sektor jasa yang lebih luas di bawah panduan rencana kerja yang dirancang untuk mendukungnya dalam memperdalam pembangunan Zona Peragaan Nasional Terintegrasi untuk Keterbukaan Sektor Jasa.
Sejak Beijing menjadi Zona Peragaan Nasional Terintegrasi untuk Keterbukaan Sektor Jasa yang pertama di China pada 2020, kota tersebut telah memimpin keterbukaan di sektor jasa, memfasilitasi perdagangan jasa, dan meningkatkan lingkungan bisnis untuk ekonomi terbuka, kata Wakil Wali Kota Beijing Sima Hong dalam konferensi pers pada Jumat (24/11).
Beijing memperkenalkan sekitar 50 kebijakan perintis, menerapkan lebih dari 70 proyek peragaan nasional, dan membangun lebih dari 90 platform layanan, kata Sima.
Pada tahap berikutnya, kota tersebut akan memperdalam reformasi dan memperluas keterbukaan di bidang-bidang utama dalam sektor jasa, dengan penekanan pada peraturan dan regulasi untuk bisnis yang sedang berkembang, pengaturan kelembagaan untuk perdagangan dan investasi, layanan publik, serta pencegahan dan pengendalian risiko.
Beijing akan fokus pada bidang-bidang termasuk ekonomi digital, keuangan hijau, dan hak kekayaan intelektual, serta memimpin dalam mengeksplorasi serta menerapkan aturan dan standar baru dengan signifikansi terdepan global.
Berbagai upaya akan dilakukan untuk menyelaraskan aturan ekonomi dan perdagangan internasional berstandar tinggi di bidang-bidang, seperti pengawasan bea cukai, layanan keuangan, dan arus data lintas perbatasan.
Kota itu juga akan memperkenalkan berbagai langkah untuk membantu memecahkan masalah dan kesulitan dalam industri dan entitas bisnis utama sembari mendukung upaya untuk mengembangkan lingkungan bisnis yang stabil, adil, transparan, dan dapat diprediksi.
Beijing akan perdalam reformasi dan keterbukaan di sektor jasa
26 November 2023 12:18 WIB
Foto yang diambil pada 3 Oktober 2022 ini menunjukkan pemandangan gedung pencakar langit di Kawasan Pusat Bisnis (CBD) saat senja di Beijing, ibu kota China. (Xinhua/Wang Jianhua)
Pewarta: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023
Tags: