Pindahan Ibu Kota
OIKN ungkap dua kunci utama terkait pertanian modern di IKN Nusantara
25 November 2023 23:47 WIB
Ilustrasi - Wisatawan berkunjung ke lokasi Titik Nol Ibu Kota Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. ANTARA/Bayu Pratama S/wsj/am.
Jakarta (ANTARA) - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan dua kunci utama terkait pertanian modern di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
"Terkait pertanian modern di IKN Nusantara terdapat dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama, dengan menerapkan teknologi baru untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Jadi tidak seperti business as usual tetapi mengeluarkan teknologi yang baru," ujar Kepala OIKN Bambang Susantono di Jakarta, Sabtu.
Kedua, terkait lingkungan hidup, Bambang mengatakan akan menggunakan teknologi baru yang bersahabat dengan lingkungan.
“Tidak ada lagi pestisida yang tidak ramah lingkungan, semuanya harus kita lakukan sesuai dengan kaidah-kaidah lingkungan hidup karena Ibu Kota Nusantara ini hijau, jadi harus memenuhi kaidah-kaidah lingkungan hidup,” katanya.
Selain itu, katanya. untuk mendukung ketahanan pangan di Nusantara dicapai tidak hanya secara mandiri tetapi berkolaborasi dengan daerah mitra.
Baca juga: OIKN: Kehadiran IKN memberi dampak positif bagi kota-kota sekitarnya
Baca juga: OIKN: Agrikultur IKN hasilkan pangan berkualitas dan ramah lingkungan
“Kita tidak bisa berdiri sendiri, ada yang namanya rantai pasok pangan atau food supply chain, itu adalah bagaimana IKN Nusantara dan daerah mitra bersama-sama memikul dan berkolaborasi sebanyak mungkin untuk memenuhi kebutuhan pangan di Ibu Kota Nusantara,” ujar Bambang.
Ia mengajak masyarakat untuk menjadi petani ibu kota yang modern.
“Semuanya menjadi warga ibu kota, jadi petani yang sekarang di Samboja, Loa Kulu, Loa Janan, Muara Jawa semuanya menjadi warga Ibu Kota Nusantara, jadi saya mohon semuanya siap menjadi warga Ibu Kota Nusantara. Insyaallah tahun depan," kata Bambang.
Menurut dia, para petani di IKN Nusantara harus menerapkan inovasi teknologi pertanian.
“Tidak bisa lagi teman-teman (petani) pakai cara yang biasa karena menjadi referensi nasional, semua orang melihat petani ibu kota seperti apa,” katanya.
"Terkait pertanian modern di IKN Nusantara terdapat dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama, dengan menerapkan teknologi baru untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Jadi tidak seperti business as usual tetapi mengeluarkan teknologi yang baru," ujar Kepala OIKN Bambang Susantono di Jakarta, Sabtu.
Kedua, terkait lingkungan hidup, Bambang mengatakan akan menggunakan teknologi baru yang bersahabat dengan lingkungan.
“Tidak ada lagi pestisida yang tidak ramah lingkungan, semuanya harus kita lakukan sesuai dengan kaidah-kaidah lingkungan hidup karena Ibu Kota Nusantara ini hijau, jadi harus memenuhi kaidah-kaidah lingkungan hidup,” katanya.
Selain itu, katanya. untuk mendukung ketahanan pangan di Nusantara dicapai tidak hanya secara mandiri tetapi berkolaborasi dengan daerah mitra.
Baca juga: OIKN: Kehadiran IKN memberi dampak positif bagi kota-kota sekitarnya
Baca juga: OIKN: Agrikultur IKN hasilkan pangan berkualitas dan ramah lingkungan
“Kita tidak bisa berdiri sendiri, ada yang namanya rantai pasok pangan atau food supply chain, itu adalah bagaimana IKN Nusantara dan daerah mitra bersama-sama memikul dan berkolaborasi sebanyak mungkin untuk memenuhi kebutuhan pangan di Ibu Kota Nusantara,” ujar Bambang.
Ia mengajak masyarakat untuk menjadi petani ibu kota yang modern.
“Semuanya menjadi warga ibu kota, jadi petani yang sekarang di Samboja, Loa Kulu, Loa Janan, Muara Jawa semuanya menjadi warga Ibu Kota Nusantara, jadi saya mohon semuanya siap menjadi warga Ibu Kota Nusantara. Insyaallah tahun depan," kata Bambang.
Menurut dia, para petani di IKN Nusantara harus menerapkan inovasi teknologi pertanian.
“Tidak bisa lagi teman-teman (petani) pakai cara yang biasa karena menjadi referensi nasional, semua orang melihat petani ibu kota seperti apa,” katanya.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: