Nadiem optimistis gerakan Merdeka Belajar terus berlanjut
25 November 2023 18:35 WIB
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim memperingati Hari Guru Nasional 2023 bersama sekitar 7.500 guru yang hadir dari berbagai daerah di Indonesia di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (25/11/2023). (ANTARA/AstridFaidlatulHabibah)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim optimistis gerakan Merdeka Belajar akan terus berlanjut meski pemimpin Kemendikbudristek nantinya berganti.
Hal itu lantaran adanya semangat 7.500 guru yang hadir dari berbagai penjuru Indonesia dalam Puncak Hari Guru Nasional bertajuk Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar di di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta.
“Hadirnya ibu dan bapak guru pada hari ini membuat saya semakin yakin bahwa gerakan Merdeka Belajar akan berumur panjang. Akan terus berlanjut meskipun sudah ganti kepemimpinan. Benar tidak?,” katanya di Jakarta, Sabtu.
Nadiem mengatakan pelaksanaan kebijakan Merdeka Belajar yang terus didorong oleh Presiden Joko Widodo itu kini telah menjadi suatu gerakan positif di setiap daerah di Indonesia.
Menurutnya, para guru di seluruh Indonesia tidak akan menghentikan gerakan Merdeka Belajar karena telah menorehkan berbagai capaian dan dampak positif terhadap dunia pendidikan selama empat tahun.
Ia menjelaskan kebijakan Merdeka Belajar melalui Kurikulum Merdeka mampu memberi kebebasan kepada guru untuk berinovasi dalam menciptakan pembelajaran di kelas.
Dahulu sebelum ada Kurikulum Merdeka, para guru tidak diberi kesempatan untuk berinovasi karena mereka mengejar target-target pembelajaran yang telah ditetapkan pada kurikulum.
“Saya yakin guru di seluruh Indonesia tidak ingin membalikkan kembali arah kapal yang sudah susah-susah kita gerakkan bersama selama empat tahun terakhir,” ujarnya.
Hingga kini sebanyak 80 persen satuan pendidikan di Indonesia telah menggunakan Kurikulum Merdeka dan akan terus didorong sehingga seluruh satuan pendidikan bisa mengimplementasikan kurikulum tersebut.
“Guru yang harus menentukan kalau anak itu di level kompetensi mana, guru yang harus diberi kebebasan menjadi co-creator dari kurikulum, guru yang harus diberi kebebasan maju atau mundur seusai dengan kemampuan siswanya masing-masing,” katanya.
Baca juga: Nadiem ajak para guru lanjutkan gerakan Merdeka Belajar
Baca juga: Kemendikbudristek dorong industri kreatif maju lewat Merdeka Belajar
Baca juga: Kemendikbudristek: Kemajuan teknologi dukung pembentukan SDM unggul
Hal itu lantaran adanya semangat 7.500 guru yang hadir dari berbagai penjuru Indonesia dalam Puncak Hari Guru Nasional bertajuk Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar di di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta.
“Hadirnya ibu dan bapak guru pada hari ini membuat saya semakin yakin bahwa gerakan Merdeka Belajar akan berumur panjang. Akan terus berlanjut meskipun sudah ganti kepemimpinan. Benar tidak?,” katanya di Jakarta, Sabtu.
Nadiem mengatakan pelaksanaan kebijakan Merdeka Belajar yang terus didorong oleh Presiden Joko Widodo itu kini telah menjadi suatu gerakan positif di setiap daerah di Indonesia.
Menurutnya, para guru di seluruh Indonesia tidak akan menghentikan gerakan Merdeka Belajar karena telah menorehkan berbagai capaian dan dampak positif terhadap dunia pendidikan selama empat tahun.
Ia menjelaskan kebijakan Merdeka Belajar melalui Kurikulum Merdeka mampu memberi kebebasan kepada guru untuk berinovasi dalam menciptakan pembelajaran di kelas.
Dahulu sebelum ada Kurikulum Merdeka, para guru tidak diberi kesempatan untuk berinovasi karena mereka mengejar target-target pembelajaran yang telah ditetapkan pada kurikulum.
“Saya yakin guru di seluruh Indonesia tidak ingin membalikkan kembali arah kapal yang sudah susah-susah kita gerakkan bersama selama empat tahun terakhir,” ujarnya.
Hingga kini sebanyak 80 persen satuan pendidikan di Indonesia telah menggunakan Kurikulum Merdeka dan akan terus didorong sehingga seluruh satuan pendidikan bisa mengimplementasikan kurikulum tersebut.
“Guru yang harus menentukan kalau anak itu di level kompetensi mana, guru yang harus diberi kebebasan menjadi co-creator dari kurikulum, guru yang harus diberi kebebasan maju atau mundur seusai dengan kemampuan siswanya masing-masing,” katanya.
Baca juga: Nadiem ajak para guru lanjutkan gerakan Merdeka Belajar
Baca juga: Kemendikbudristek dorong industri kreatif maju lewat Merdeka Belajar
Baca juga: Kemendikbudristek: Kemajuan teknologi dukung pembentukan SDM unggul
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023
Tags: