Warga Muhammadiyah Batam mulai tarawih Senin malam
8 Juli 2013 12:50 WIB
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin (kanan), saat menjadi Ketua Panitia Milad Akbar Muhammadiyah Suyatno (tengah) serta Ketua Perhimpunan Persahabatan Maroko-Indonesia Mariam Ait Ahmed (kiri) menjawab pertanyaan wartawan saat konfrensi pers jelang milad akbar 100 tahun Muhammadiyah di Jakarta, Kamis (15/11). (FOTO ANTARA/Zabur Karuru)
Batam, Kepulauan Riau (ANTARA News) - Warga Muhammadiyah yang tinggal di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau memulai ibadah Shalat Tarawih pada Senin malam (8/7), untuk mulau berpuasa Selasa (9/7) sesuai dengan hasil hisab penentuan awal Ramadhan yang dilakukan.
"Nanti malam kami mulai tarawih, ada beberapa masjid di Batam yang melaksanakannya," kata Ketua Muhammadiyah Kepulauan Riau, Chabullah Wibisono, di Batam, Senin.
Ia memastikan Shalat Tarawih akan dilaksanakan di Masjid Prof Hamka di Perumahan Muhammadiyah Batu Aji.
Selain itu, Shalat Tarawih itu juga siap dilaksanakan di beberapa masjid yang pengurusnya merupakan warga Muhammadiyah, di antaranya Masjid Ichwatul Khasanah di Perumahan Otorita Batam Sekupang.
Pengurus Muhammadiyah setempat tidak menyiapkan penceramah dan imam khusus untuk memimpin Shalat Tarawih, melainkan bekerjasama dengan Persatuan Mubalig Batam yang menyiapkan puluhan dai.
"Mubalig Muhammadiyah menjadi satu di Persatuan Mubalig Batam, jadi kami tidak menyiapkan khusus, dengan penceramah dari PMB," kata dia lagi.
Pengurus Pusat Muhammadiyah berkeyakinan awal Ramadhan 1434 Hijriah tahun 2013 jatuh pada Selasa (8/7) sesuai perhitungan hisab.
Chabullah mengatakan, secara rukyah pergantian bulan tidak jelas dapat dilihat karena pada Senin (8/7) terjadi konjungsi, saat matahari dan bulan berimpit. Ketika matahari tenggelam, bulan masih nampak piringannya.
Berdasarkan perhitungan hisab Muhammadiyah, Ramadhan jatuh pada Selasa besok (9/7).
Namun perbedaan perhitungan awal Ramadhan itu, menurut dia, diharapkan tidak menimbulkan pertentangan dan kebingungan di masyarakat.
"Namanya ukhuwah, tidak harus sama. Ini tidak harus dipertajam," kata dia lagi.
Secara terpisah, Humas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Batam, Donny Irawan, mengatakan, pihaknya belum menetapkan jadwal hari pertama Ramadhan.
"Kami masih menunggu sampai Subuh Selasa besok," kata dia. HTI menggunakan metode rukyat global dalam menentukan awal Ramadhan, kata dia.
"Nanti malam juga belum akan ada Tarawih, masih menunggu," kata dia pula.
(Y011/B014)
"Nanti malam kami mulai tarawih, ada beberapa masjid di Batam yang melaksanakannya," kata Ketua Muhammadiyah Kepulauan Riau, Chabullah Wibisono, di Batam, Senin.
Ia memastikan Shalat Tarawih akan dilaksanakan di Masjid Prof Hamka di Perumahan Muhammadiyah Batu Aji.
Selain itu, Shalat Tarawih itu juga siap dilaksanakan di beberapa masjid yang pengurusnya merupakan warga Muhammadiyah, di antaranya Masjid Ichwatul Khasanah di Perumahan Otorita Batam Sekupang.
Pengurus Muhammadiyah setempat tidak menyiapkan penceramah dan imam khusus untuk memimpin Shalat Tarawih, melainkan bekerjasama dengan Persatuan Mubalig Batam yang menyiapkan puluhan dai.
"Mubalig Muhammadiyah menjadi satu di Persatuan Mubalig Batam, jadi kami tidak menyiapkan khusus, dengan penceramah dari PMB," kata dia lagi.
Pengurus Pusat Muhammadiyah berkeyakinan awal Ramadhan 1434 Hijriah tahun 2013 jatuh pada Selasa (8/7) sesuai perhitungan hisab.
Chabullah mengatakan, secara rukyah pergantian bulan tidak jelas dapat dilihat karena pada Senin (8/7) terjadi konjungsi, saat matahari dan bulan berimpit. Ketika matahari tenggelam, bulan masih nampak piringannya.
Berdasarkan perhitungan hisab Muhammadiyah, Ramadhan jatuh pada Selasa besok (9/7).
Namun perbedaan perhitungan awal Ramadhan itu, menurut dia, diharapkan tidak menimbulkan pertentangan dan kebingungan di masyarakat.
"Namanya ukhuwah, tidak harus sama. Ini tidak harus dipertajam," kata dia lagi.
Secara terpisah, Humas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Batam, Donny Irawan, mengatakan, pihaknya belum menetapkan jadwal hari pertama Ramadhan.
"Kami masih menunggu sampai Subuh Selasa besok," kata dia. HTI menggunakan metode rukyat global dalam menentukan awal Ramadhan, kata dia.
"Nanti malam juga belum akan ada Tarawih, masih menunggu," kata dia pula.
(Y011/B014)
Pewarta: Jannatun Naim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013
Tags: