Harga minyak lebih tinggi di perdagangan Asia
8 Juli 2013 11:07 WIB
Seorang wanita berdiri di depan papan harga bahan bakar di sebuah SPBU di Dal Mar, California, Selasa (1/3). Harga saham jatuh pada Selasa lalu akibat kekhawatiran investor akan naiknya harga minyak yang dapat menghambat perbaikan ekonomi, dengan ekuitas berusaha tetap memimpin dari harga minyak dalam waktu dekat. (REUTERS/Mike Blake)
Singapura (ANTARA News) - Harga minyak naik di perdagangan Asia, Senin, setelah data pekerjaan dari Amerika Serikat mengalahkan ekspektasi, mendorong kepercayaan di ekonomi terbesar dunia.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Agustus naik 28 sen menjadi 103,50 dolar per barel pada perdagangan pagi dan minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Agustus naik 25 sen ke posisi 107,97 dolar.
Namun, dolar yang lebih kuat dan kekhawatiran bahwa bank sentral AS akan mengurangi langkah-langkah stimulus ekonomi sebagai gambaran ekonomi AS telah membaik.
Minyak yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lemah jika greenback menguat, mengurangi permintaan dan menempatkan tekanan pada harga.
"Data pekerjaan AS lebih unggul," kata Phillip Futures dalam sebuah komentar pasar.
"Hal ini dipandang sebagai penegasan proyeksi ekonomi optimistis Federal Reserve," katanya menambahkan.
Amerika Serikat menambah 195.000 pekerjaan pada Juni, Departemen Tenaga Kerja mengatakan Jumat pekan lalu dalam sebuah laporan yang lebih baik dari perkiraan didorong kepercayaan dalam perekonomian AS.
Angka itu jauh di atas ekspektasi analis untuk tambahan 166.000 pekerjaan. Tingkat pengangguran AS bertahan stabil seperti yang diperkirakan pada Juni 7,6 persen, karena jumlah angkatan kerja terus meningkat, kata departemen tenaga kerja.
Laporan pekerjaan yang menguat yang tidak terduga mengisyaratkan ekonomi itu sulit menyerap penghematan belanja pemerintah yang dimulai pada Maret, kata analis.
(S004)
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Agustus naik 28 sen menjadi 103,50 dolar per barel pada perdagangan pagi dan minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Agustus naik 25 sen ke posisi 107,97 dolar.
Namun, dolar yang lebih kuat dan kekhawatiran bahwa bank sentral AS akan mengurangi langkah-langkah stimulus ekonomi sebagai gambaran ekonomi AS telah membaik.
Minyak yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lemah jika greenback menguat, mengurangi permintaan dan menempatkan tekanan pada harga.
"Data pekerjaan AS lebih unggul," kata Phillip Futures dalam sebuah komentar pasar.
"Hal ini dipandang sebagai penegasan proyeksi ekonomi optimistis Federal Reserve," katanya menambahkan.
Amerika Serikat menambah 195.000 pekerjaan pada Juni, Departemen Tenaga Kerja mengatakan Jumat pekan lalu dalam sebuah laporan yang lebih baik dari perkiraan didorong kepercayaan dalam perekonomian AS.
Angka itu jauh di atas ekspektasi analis untuk tambahan 166.000 pekerjaan. Tingkat pengangguran AS bertahan stabil seperti yang diperkirakan pada Juni 7,6 persen, karena jumlah angkatan kerja terus meningkat, kata departemen tenaga kerja.
Laporan pekerjaan yang menguat yang tidak terduga mengisyaratkan ekonomi itu sulit menyerap penghematan belanja pemerintah yang dimulai pada Maret, kata analis.
(S004)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013
Tags: