Kemenhub mencatat 264 pelabuhan telah terapkan Inaportnet
25 November 2023 08:45 WIB
Suasana kegiatan Penandatanganan Pakta Integritas dan Pelaksanaan "Go Live" Inaportnet Tahap III Tahun 2023 yang diselenggarakan, di Jakarta, Jumat (24/11/2023). ANTARA/HO-BKIP Kemenhub
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat sejak diluncurkan pada 2016 hingga saat ini, sebanyak 264 pelabuhan telah menerapkan sistem digitalisasi layanan kapal dan barang (Inaportnet).
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan Kemenhub secara bertahap akan terus menerapkan digitalisasi di pelabuhan-pelabuhan yang ada di Indonesia.
"Apa yang dilakukan hari ini menunjukkan konsistensi kami menerapkan sistem Inaportnet, untuk mewujudkan pelayanan kapal dan barang di pelabuhan yang lebih cepat, efisien, dan akuntabel," ujar Menhub dalam keterangan yang diterima, di Jakarta, Sabtu.
Menhub menyampaikan hal tersebut saat kegiatan Penandatanganan Pakta Integritas dan Pelaksanaan Go Live Inaportnet Tahap III Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub di Jakarta, Jumat (24/11).
Menhub mengungkapkan bahwa perkembangan zaman menuntut adanya perbaikan pelayanan kepelabuhanan.
"Kita harus selalu siap untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi. Untuk itu, kita harus terus berupaya meningkatkan pelayanan kita di tengah tantangan global," ujarnya pula.
Lebih lanjut, ia menyampaikan saat ini Indonesia juga telah dipercaya oleh beberapa negara untuk melakukan studi banding penerapan digitalisasi di pelabuhan. Beberapa negara yang melakukan studi banding, di antaranya Tanzania, Zanzibar, Brunei Darussalam, dan Timor Leste.
Pada kesempatan sama, Dirjen Perhubungan Laut Antoni Arif Priadi menginstruksikan kepada para Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan, Distrik Navigasi, Badan Usaha Pelabuhan dan unsur terkait lainnya, agar mulai menerapkan sistem Inaportnet di wilayah kerja masing-masing.
Ia meminta agar pelabuhan yang sudah berkomitmen menerapkan sistem Inaportnet segera membuat prosedur operasi standar (SOP), mempersiapkan pelayanan pengaduan atau helpdesk serta melaksanakannya sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
"Inaportnet menjadi backbone pelayanan semua pelabuhan di Indonesia. Untuk itu, perlu kolaborasi antara semua pihak dan mari kita kawal bersama penerapannya," ujar Antoni.
Pada 2023 ini, kegiatan Go Live Inaportnet telah dilakukan sebanyak tiga tahap, dengan target 151 pelabuhan terdigitalisasi. Adapun realisasinya, pada 2023 ini sudah terlaksana di 155 pelabuhan termasuk di empat pelabuhan pemekaran.
Pada tahap III ini, terdapat penambahan 66 pelabuhan yang berkomitmen menerapkan Inaportnet. Dari 66 pelabuhan, lima di antaranya Pelabuhan Namrole di Maluku, Pelabuhan Ampana di Sulawesi Tengah, Pelabuhan Paloh di Kalimantan Barat, Pelabuhan Gilimanuk di Bali, dan Pelabuhan Masalembu di Sumenep, Jawa Timur (Jatim).
Baca juga: Kemenhub targetkan penerapan Inaportnet pada 260 pelabuhan
Baca juga: Airlangga: Inaportnet penting sebagai digitalisasi kepelabuhanan
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan Kemenhub secara bertahap akan terus menerapkan digitalisasi di pelabuhan-pelabuhan yang ada di Indonesia.
"Apa yang dilakukan hari ini menunjukkan konsistensi kami menerapkan sistem Inaportnet, untuk mewujudkan pelayanan kapal dan barang di pelabuhan yang lebih cepat, efisien, dan akuntabel," ujar Menhub dalam keterangan yang diterima, di Jakarta, Sabtu.
Menhub menyampaikan hal tersebut saat kegiatan Penandatanganan Pakta Integritas dan Pelaksanaan Go Live Inaportnet Tahap III Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub di Jakarta, Jumat (24/11).
Menhub mengungkapkan bahwa perkembangan zaman menuntut adanya perbaikan pelayanan kepelabuhanan.
"Kita harus selalu siap untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi. Untuk itu, kita harus terus berupaya meningkatkan pelayanan kita di tengah tantangan global," ujarnya pula.
Lebih lanjut, ia menyampaikan saat ini Indonesia juga telah dipercaya oleh beberapa negara untuk melakukan studi banding penerapan digitalisasi di pelabuhan. Beberapa negara yang melakukan studi banding, di antaranya Tanzania, Zanzibar, Brunei Darussalam, dan Timor Leste.
Pada kesempatan sama, Dirjen Perhubungan Laut Antoni Arif Priadi menginstruksikan kepada para Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan, Distrik Navigasi, Badan Usaha Pelabuhan dan unsur terkait lainnya, agar mulai menerapkan sistem Inaportnet di wilayah kerja masing-masing.
Ia meminta agar pelabuhan yang sudah berkomitmen menerapkan sistem Inaportnet segera membuat prosedur operasi standar (SOP), mempersiapkan pelayanan pengaduan atau helpdesk serta melaksanakannya sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
"Inaportnet menjadi backbone pelayanan semua pelabuhan di Indonesia. Untuk itu, perlu kolaborasi antara semua pihak dan mari kita kawal bersama penerapannya," ujar Antoni.
Pada 2023 ini, kegiatan Go Live Inaportnet telah dilakukan sebanyak tiga tahap, dengan target 151 pelabuhan terdigitalisasi. Adapun realisasinya, pada 2023 ini sudah terlaksana di 155 pelabuhan termasuk di empat pelabuhan pemekaran.
Pada tahap III ini, terdapat penambahan 66 pelabuhan yang berkomitmen menerapkan Inaportnet. Dari 66 pelabuhan, lima di antaranya Pelabuhan Namrole di Maluku, Pelabuhan Ampana di Sulawesi Tengah, Pelabuhan Paloh di Kalimantan Barat, Pelabuhan Gilimanuk di Bali, dan Pelabuhan Masalembu di Sumenep, Jawa Timur (Jatim).
Baca juga: Kemenhub targetkan penerapan Inaportnet pada 260 pelabuhan
Baca juga: Airlangga: Inaportnet penting sebagai digitalisasi kepelabuhanan
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: