"Semoga bangsa Mesir segera menemukan jalan keluar dari krisis politik," kata Najib saat menyampaikan pesannya dari Mesir yang diterima di Jakarta, Senin.
Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional itu berada di Mesir untuk berbicara pada konferensi yang diadakan Perhimpunan Pelajar Indonesia di Mesir. Banyak mahasiswa Indonesia berguru di berbagai perguruan tinggi Mesir, yang terbanyak di Kairo.
Najib menceritakan terjadi unjuk rasa terbesar dari pendukung Mursi, yang didukung Ichwanul Muslimin. Mesir merupakan salah satu "negara kunci" di Afrika yang juga berbatasan langsung dengan Timur Tengah.
"Saya menyaksikan konvoi sejumlah bus menuju Cairo University ketika saya dalam perjalanan ke KBRI di Kairo. Sementara pendukung Mursi lainnya tetap memenuhi Rab'ah Al Adawiah. Para penentang Mursi terus bertahan di Lapangan Tahrir. Rumor yang berkembang para pendukung Mursi akan menuju Tahrir dari dua arah," kata Najib.
Para ulama negara itu, katanya, menghalalkan unjuk rasa tetapi mengharamkan pertumpahan darah.
"Saya juga menyaksikan sejumlah pesawat tempur terus bermanuver dengan asap warna-warni bagai pelangi mewarnai langit Kota Kairo," kata dia.
Ia menambahkan Elbaradey yang semula direncanakan menjadi perdana menteri sementara, batal dilantik.
"Menurut info yang saya dengar karena ditentang keras oleh Partai An Nur. An Nur adalah partainya Kelompok Salafi yg ikut mendukung penggulingan Mursi," kata Najib.
Kelompok ini terpecah, sebagian berbalik mendukung Mursi. Begitu juga militer terbelah, sebagian secara terang-terangan menentang kudeta yang dipimpin Jenderal Sisi.
Najib menegaskan, Indonesia sangat berkepentingan agar situasi di Mesir tetap aman dan terkendali apalagi banyak WNI yang berada di negara tersebut.
(B009/A011)