Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, terus mengebut berbagai upaya penanggulangan banjir, termasuk pengerukan sedimentasi di sepanjang saluran Jalan Kaligawe mulai bawah terowongan tol hingga depan RSI Sultan Agung Semarang.

"Pengerukan (sedimentasi) saluran selebar 3 meter dengan panjang 1.5 km ini ditargetkan selesai dua minggu ke depan," kata Kepala Bidang Sumber Daya Air dan Drainase Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang Mochamad Hisam Ashari di Semarang, Jumat.

Menurut dia, pengerukan sedimentasi saluran tersebut dilakukan untuk membuat air di kawasan langganan banjir itu bisa mengalir lancar hingga muaranya di Sungai Sringin.

Baca juga: Banjir bandang landa dua desa di Kabupaten Semarang

Deretan pedagang kaki lima (PKL) yang berada di sepanjang saluran Jalan Raya Kaligawe, kata dia, juga telah ditertibkan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Semarang sehingga mengurangi risiko hambatan pengerukan maupun sumbatan saluran air.

Selain itu, DPU Kota Semarang berkoordinasi dengan BBWS Pemali Juana mengoptimalisasi Rumah Pompa Sungai Tenggang dan Sungai Sringin dengan menyiagakan sebanyak 11 pompa berkapasitas masing-masing 2.000 liter per detik untuk memaksimalkan aliran air wilayah Kaligawe, Kecamatan Genuk, dan sekitarnya.

Ia mengatakan pihaknya tetap menyiagakan pompa khusus untuk wilayah tikungan tol dan tikungan RSI Sultan Agung, sementara untuk wilayah Padi Raya disiagakan pula satu pompa khusus.

Bersama BBWS Pemali Juana, kata dia, DPU Kota Semarang juga menyiagakan pompa "mobile" yang selalu siaga 24 jam untuk kondisi darurat di berbagai wilayah Kota Semarang.

Selain Kaligawe, wilayah berpotensi banjir lainnya juga tidak luput dari upaya Pemkot Semarang, termasuk di kawasan Perumahan Dinar Mas, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang.

Hisam menjelaskan bahwa pembangunan tanggul darurat berupa tanggul bronjong dan kisdam terus dilakukan di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Babon yang melintasi Perum Dinar Indah RT 06, RW 26, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang.

Sungai Babon merupakan muara dari aliran Sungai Pengkol yang berhulu di wilayah Kabupaten Semarang yang beberapa kali jebol hingga menggenangi Perumahan Dinar Indah pada musim hujan lalu.

"Sejak 13 November lalu, Dinas Pekerjaan Umum telah membuat tanggul bronjong bertingkat berbahan batu dan kawat rajut sepanjang 23 meter pada tepi Sungai Babon," terangnya.

Tanggul bronjong tersebut memiliki ketinggian 3 meter dan ditargetkan selesai pada minggu pertama Desember 2023.

Baca juga: Banjir masih rendam dua kecamatan di Subulussalam, Aceh

Hasil koordinasi dan pemantauan ke lapangan dengan BBWS Pemali Juana dan Lurah Meteseh, kata dia, tanggul bronjong direncanakan akan diteruskan pembangunannya sepanjang 30 meter dari pihak BBWS.

Hisam berharap curah hujan ekstrem tak kembali terjadi pada musim hujan kali ini sehingga tidak lagi menyebabkan jebolnya tanggul dan mengancam kawasan Perumahan Dinar Indah yang saat ini masih dihuni 28 kepala keluarga (KK) dari total 39 KK yang semula tinggal di perumahan tersebut.