Bos mafia Italia paling dicari tertangkap di Kolombia
7 Juli 2013 07:49 WIB
ilustrasi Polisi Italia membawa bos Mafia Michele Zagaria dari kantor polisi di Caserta, sebuah kota di selatan Italia, Rabu (7/12). Polisi Italia menahan bos Mafia Michele Zagaria, salah satu buronan paling dicari di negeri itu sekaligus kepala dari klan Casalesi yang kuat dan menguasai wilayah di utara Naples. (FOTO ANTARA/REUTERS/Ciro De Luca)
Roma (ANTARA News) - Tersangka bos mafia Italia yang digambarkan sebagai raja pedagang obat-obatan terlarang paling dicari di Eropa serta pengimpor obat bius terbesar di dunia, Roberto Pannunzi, ditangkap di Kolombia pada hari Sabtu dan telah dideportasi ke Italia.
Pannunzi, yang dibanding-bandingkan dengan raja obat-obatan di masa lalu --Pablo Escobar-- oleh pihak berwenang Kolombia, ditangkap di sebuah pusat perbelanjaan di Bogot.
Ketika tertangkap, ia membawa kartu identitas palsu Venezuela, demikian seperti yang diumumkan oleh Kementerian Pertahanan Kolombia melalui jejaring sosial Twitter.
Kementerian itu mengatakan keberhasilan menemukan dan menangkap Pannunzi dimungkinkan atas adanya kerjasama antara badan anti-penyalahgunaan obat-obatan terlarang Amerika Serikat, Drug Enforcement Administration (DEA) dan kepolisian Kolombia.
Pannunzi dikait-kaitkan dengan N`drangheta, yaitu sebuah sindikat kejahatan yang sangat kuat dari Calabria, Italia, dan memiliki hubungan dekat dengan kartel-kartel obat terlarang Kolombia.
Pihak berwenang menuduh Pannunzi telah mengimpor dua ton kokain ke Eropa setiap bulannya.
Jaksa penuntut di Calabria, Nicola Gratteri, mengatakan kepada surat kabar harian Italia, Corriere della Sera, Pannunzi adalah "importir kokain terbesar di dunia".
Tak lama setelah ditangkap di Kolombia, Pannunzi langsung dideportasi.
Ia tiba pada Sabtu petang di Italia, tempat ia telah dikenai hukuman penjara karena perdagangan obat-obatan terlarang.
Setibanya di bandar udara Fiumiciono di Roma, Pannunzi langsung berada di bawah penahanan kepolisian setempat.
Pannunzi ditangkap pada tahun 2004, namun ia berhasil melarikan diri dari penahanan pada tahun 2010 ketika ia berada di sebuah rumah sakit di Roma.
Penulis anti-mafia Roberto Saviano menulis di Facebook bahwa penahanan Pannunzi bisa "mengubah sejarah perdagangan obat-obatan terlarang dan membuka metode-metode yang dijalankan oleh jaringan kejahatan seperti itu, demikian Reuters.
(Uu.T008)
Pannunzi, yang dibanding-bandingkan dengan raja obat-obatan di masa lalu --Pablo Escobar-- oleh pihak berwenang Kolombia, ditangkap di sebuah pusat perbelanjaan di Bogot.
Ketika tertangkap, ia membawa kartu identitas palsu Venezuela, demikian seperti yang diumumkan oleh Kementerian Pertahanan Kolombia melalui jejaring sosial Twitter.
Kementerian itu mengatakan keberhasilan menemukan dan menangkap Pannunzi dimungkinkan atas adanya kerjasama antara badan anti-penyalahgunaan obat-obatan terlarang Amerika Serikat, Drug Enforcement Administration (DEA) dan kepolisian Kolombia.
Pannunzi dikait-kaitkan dengan N`drangheta, yaitu sebuah sindikat kejahatan yang sangat kuat dari Calabria, Italia, dan memiliki hubungan dekat dengan kartel-kartel obat terlarang Kolombia.
Pihak berwenang menuduh Pannunzi telah mengimpor dua ton kokain ke Eropa setiap bulannya.
Jaksa penuntut di Calabria, Nicola Gratteri, mengatakan kepada surat kabar harian Italia, Corriere della Sera, Pannunzi adalah "importir kokain terbesar di dunia".
Tak lama setelah ditangkap di Kolombia, Pannunzi langsung dideportasi.
Ia tiba pada Sabtu petang di Italia, tempat ia telah dikenai hukuman penjara karena perdagangan obat-obatan terlarang.
Setibanya di bandar udara Fiumiciono di Roma, Pannunzi langsung berada di bawah penahanan kepolisian setempat.
Pannunzi ditangkap pada tahun 2004, namun ia berhasil melarikan diri dari penahanan pada tahun 2010 ketika ia berada di sebuah rumah sakit di Roma.
Penulis anti-mafia Roberto Saviano menulis di Facebook bahwa penahanan Pannunzi bisa "mengubah sejarah perdagangan obat-obatan terlarang dan membuka metode-metode yang dijalankan oleh jaringan kejahatan seperti itu, demikian Reuters.
(Uu.T008)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: