Waykanan, Lampung (ANTARA News) - Penggunaan alat komunikasi bagi pelajar harus mendapatkan pengawasan secara baik oleh pihak sekolah untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, kata Kepala Dinas Pendidikan Waykanan Lampung, Gino Vanollie.

"Jika tidak dikontrol, justru akan berdampak negatif bagi anak-anak itu sendiri," ujar Gino, di Blambanganumpu, Sabtu.

Menurut dia, hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan seksual banyak ditemukan bermula dari penggunaan alat komunikasi atau "handphone" (HP).

Hal itu, menurut dia, juga harus menjadi catatan dan perhatian bagi para guru, kepala sekolah, dan seluruh stakeholders pendidikan untuk terus melakukan pendampingan terhadap anak didik.

"Sekolah harus mengambil langkah-langkah terkait penggunaan HP di kalangan pelajar, seperti HP yang dipakai tidak boleh yang punya kartu memori, tidak berkamera, wajib dimatikan saat pembelajaran berlangsung dan lain sebagainya," ujar dia lagi.

Berkaitan dengan pelajar yang menjadi korban tindak asusila dan pemerkosaan, Gino meminta harus segera dan atau tetap dapat kembali ke sekolah.

"Sebagai korban sekolah beserta seluruh warganya harus menerima kembali korban, sekolah harus menjadi tempat yang nyaman bagi korban kekerasan seksual," katanya lagi.

Guru Bimbingan Penyuluhan (BP), wali kelas, dan warga sekolah yang lain, menurut dia harus memberi dukungan dan bimbingan bagi pelajar korban kekerasan sehingga lebih cepat mengatasi trauma yang dideritanya.
(B014/H-KWR)