Jakarta (ANTARA) -
Wakil Presiden ke-11 RI Boediono mengatakan tidak membahas terlalu dalam soal politik dalam pertemuannya dengan calon presiden Ganjar Pranowo di Jakarta, Jumat.

Hal itu karena Boediono mengaku dia tidak memiliki pengetahuan mendalam soal politik dan mengatakan bahwa mantan gubernur Jawa Tengah itu lebih paham politik.

"Saya tuh lebih banyak dengar kalau soal politik. Beliau (Ganjar) suhunya. Saya dengarkan," kata Boediono usai menerima kedatangan Ganjar Pranowo di kediamannya di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, Jakarta, Jumat.

Dalam pertemuan tersebut, Boediono memberikan wejangan kepada Ganjar terkait ekonomi dan pembangunan bangsa. Dia juga memberikan tip kepada Ganjar terkait pengolahan sumber daya manusia (SDM) dan bagaimana mengatur lembaga negara.

Saat ditanya pendapatnya tentang kemampuan Ganjar membenahi perekonomian Indonesia, Boediono tidak menjawab secara eksplisit.

"Saya kira semua capres ini bagus semua. Tinggal rakyat pilih yang mana," tambahnya.

Baca juga: Ganjar bertemu Romo Magnisbahas moral bangsa-suara rakyat kecil

Sebelum bertemu Boediono, Ganjar juga sempat mendatani Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla di Jakarta, Minggu (19/11), untuk berdiskusi terkait netralitas aparat negara di Pemilu 2024.

Dalam pertemuan tersebut, JK dan Ganjar berdiskusi tentang politik dan negara, salah satunya terkait isu netralitas aparat negara.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden sebagai peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.

Baca juga: Ganjar berguru ke Boediono terkait urusan SDM dan lembaga negara