Bandung (ANTARA News) - Menjelang Ramadhan jumlah penumpang bus antarkota di terminal Cicaheum, Kota Bandung, Jawa Barat, naik hingga 30 persen, Sabtu.

"Hari Sabtu dan besok diprediksi puncak peningkatan jumlah penumpang, bisa mencapai 20-30 persen. Sekarang ini sulit diprediksi, berbeda dengan dulu bisa lebih," kata komandan regu terminal Cicaheum, Kota Bandung, Wahyu Somantri.

Wahyu mengatakan bahwa lonjakan penumpang paling banyak terjadi untuk bus jurusan Tasikmalaya, Banjar, Ciamis, Pangandaran, Cirebon, Garut.

"Bila sedang puncaknya bisa mencapai 200 bus lebih sehari yang diberangkatkan. Sedangkan hari biasa dibawah 200 bus, seperti 157 bus," katanya.

Menyikapi hal tersebut, Wahyu mengatakan telah mempersiapkan antisipasi untuk mengatasi lonjakan penumpang yang terjadi.

"Antisipasi sebenarnya kami selalu mempersiapkan, sekalipun selama ini kami masih bisa memberikan pelayanan. Bila bis kurang kami menghubungi PO-PO lain yang bisa dialihkan," katanya.

Tapi pada umumnya sejak tahun 2000 itu kendaraan yang ada di sini sudah bisa memenuhi kebutuhan penumpang. Wahyu mengungkapkan bahwa jumlah penumpang pada tahun ini turun dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Hari-hari biasa jumlah penumpang sangat minim dibandingkan lima tahun lalu, sekarang paling 100-150 bus per hari. Dulu kita bisa sampai menyiapkan 300 bus yang diberangkatkan dari sini," katanya.

Lonjakan jumlah penumpang paling banyak menurut dia terjadi sekitar tahun 2009 dan mulai berkurang sejak tahun 2010.

"Pada tahun 2009 masih kelihatan banyaknya penumpang yang menggunakan angkutan di terminal ini, pada tahun 2010 mulai berkurang. Semakin kesini banyak moda lain yang bisa mereka gunakan, seperti travel dan rental mobil," katanya.

Sementara itu, Pengatur jam pemberangkatan bus dalam kota, Wawan mengatakan untuk jumlah penumpang bus dalam kota masih normal.

"Angkutan bus dalam kota masih normal. Banyaknya penumpang bus dalam kota itu pagi atau menjelang sore, kalau siang normal. Tapi kalau bus antarkota memang mengalami peningkatan," katanya menambahkan.