Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani menyampaikan pesan calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto kepada keluarga besar Hidayatullah saat menghadiri acara silaturahim pengurus Hidayatullah se-Indonesia.

Dalam sambutannya, Muzani menyampaikan pesan tentang rasa syukur atas ketenangan dan kedamaian di Indonesia. Menurutnya, keberagaman agama dalam bangsa Indonesia harus disyukuri karena banyak bangsa lain yang tidak bisa berdamai antarwarganya.

“Kita di Indonesia bisa berkumpul seperti ini, semua itu karena ketulusan dari para pemimpin bangsa kita yang meletakkan dasar negara kita, kepentingan bangsa kita di atas segala-galanya,” kata Muzani di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis, sebagaimana keterangan tertulis diterima di Jakarta.

Muzani menuturkan ketenangan dan kedamaian di Indonesia dapat terjadi karena adanya rasa saling mengerti. Hal itu, kata dia, tidak terlepas dari peran ulama.

Baca juga: Muzani sebut Apdesi tak deklarasikan dukungan ke Prabowo-Gibran
Baca juga: Gerindra targetkan Prabowo-Gibran raih 65 persen suara di Jabar


"Itu bisa terjadi karena yang besar tidak merasa berkuasa penuh, yang kecil tidak merasa terpinggirkan. Karena ulama-ulama kita mengajari kita untuk saling menghormati. Hidayatullah sudah mengkhidmatkan diri untuk terus bermasyarakat dan ini terus berlangsung dari generasi ke generasi," imbuhnya.

Muzani mengapresiasi peran Hidayatullah dalam menyebarkan dakwah ke berbagai pelosok hingga ke daerah perbatasan. Ia mengakui Hidayatullah memiliki peran penting karena telah membantu dalam mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia di jalur pendidikan.

Menurutnya, pondok pesantren memegang peran penting dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena itu, ia menilai kebijakan tentang dana abadi pesantren penting untuk segera direalisasikan.

“Kemarin hitungan kita tentang dana abadi pesantren akan segera dianggarkan di APBN dan kami sudah sampaikan kepada Pak Prabowo dan beliau sudah memberi persetujuan untuk mendukung penuh realisasi dana abadi pesantren tersebut,” tutur Muzani.

Ia menyinggung soal ongkos naik haji (ONH) yang diprediksi naik pada tahun depan dari sebelumnya Rp49 juta per jamaah.

Kenaikan itu, ucap Muzani, diusahakan tidak membebani calon jamaah haji. Ia menyebut Prabowo dan Partai Gerindra akan berupaya maksimal agar kenaikan anggaran biaya ONH tidak membebani calon jamaah.

"Di Komisi VIII DPR RI yang menangani haji kebetulan ketua panja (panitia kerja) dari Gerindra. Saya sebagai Ketua Fraksi Gerindra DPR RI sudah mendapat arahan dari Ketua Umum Bapak Prabowo agar menyisir kenaikan anggaran biaya haji ini supaya tidak membebani masyarakat calon jemaah haji. Ini pentingnya peran partai politik, peran anggota DPR untuk membela kepentingan rakyat," ucapnya.