Serang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menggelar simulasi untuk memperkuat mitigasi bencana di Serang, Banten, Kamis.

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Banten Virgojanti mengatakan, simulasi siaga bencana juga dimaksudkan untuk membangun komitmen bersama agar terlibat aktif.

"Simulasi juga untuk mendorong terbentuknya gerakan bersama para pihak dalam kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat. Kegiatan ini merupakan bentuk tanggung jawab dan kepedulian seluruh unsur terkait upaya penanggulangan bencana," katanya di sela kegiatan simulasi.
Ia mengatakan, penanganan bencana dengan upaya kesiapsiagaan bencana dilakukan secara bersama antara aparatur pemerintah, masyarakat dan dunia usaha. Hal itu sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

“Kita diharapkan mampu mengidentifikasi, menganalisis, dan mengambil tindakan pencegahan dan mitigasi bencana untuk mengurangi tingkat risiko suatu bencana,” kata Virgojanti.

Baca juga: Pemkab Natuna gandeng Universitas Padjadjaran kaji risiko bencana

Baca juga: Banjir sebabkan empat desa di Aceh Jaya terisolasi
Dengan semakin meningkatnya intensitas bencana dan keragamannya, upaya penanggulangan bencana di Provinsi Banten perlu dilakukan secara komprehensif, multisektor, terpadu, dan terkoordinasi.

Dikatakannya, perlu dipahami bahwa filosofi penanggulangan bencana adalah menjauhkan masyarakat dari bencana, menjauhkan bencana dari masyarakat, dan hidup berdampingan dengan bencana.

“Mudah-mudahan dengan kebersamaan ini kondisi apapun bisa kita atasi bersama. Dengan kolaborasi ini berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan bencana bisa segera kita lakukan,” ungkapnya.

Pada bagian lain disebutkannya bahwa dalam penanggulangan bencana dibutuhkan personel yang sudah terlatih, khususnya untuk keahlian tertentu. Beragamnya bencana membutuhkan personel yang memiliki spesifikasi khusus.

Baca juga: 18 PMI daerah jadi pusat unggulan penggerak pengurangan risiko bencana

Baca juga: Polda Jatim siapkan pasukan hadapi bencana hidrometeorologi

Baca juga: Jembatan gantung di Aceh Barat rusak diterjang banjir
“Kita akan terus meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, kompetensinya. Sehingga lebih siap lagi ketika terjadi bencana di lapangan,” kata Virgojanti.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten Nana Suryana menuturkan, guna mengantisipasi bencana hidrometeorologi berupa banjir, luapan sungai, longsor maupun banjir bandang pihaknya sudah melakukan pemetaan titik-titik rawan.

"Ini sesuai informasi dari BMKG dan ini sudah terjadi di beberapa lokasi yang mana hujan lebat yang mengakibatkan banjir di beberapa tempat seperti Lebak dan Tangerang,” kata Nana.

Ia mengatakan, BPBD sudah meningkatkan peran masyarakat dalam penanganan bencana melalui berbagai sosialisasi dan pelatihan agar bisa lebih mengenali mitigasi bencana.