Kairo (ANTARA News) - Angkatan Bersenjata Mesir pada Jumat memperkuat kehadirannya dengan mengerahkan pasukan tank tempur di seputar Bundaran Masjid Rabiah Adawiyah, Kairo Timur, tempat unjuk rasa sejuta orang dari Ikhwanul Muslimin pendukung presiden terguling Mohammad Moursi.

Tank-tank tempur berjejer menutupi jalan-jalan Yusuf Abbas dari jalan Salah Salim, juga jalan Nasser dekat Makam Presiden Anwar Saddat ke arah Bundaran Rabiah Adawiyah.

Tank-tank tempur itu dibatasi oleh kawat berduri dan didukung tentara bersenjata dalam posisi siaga penuh.

Setiap orang yang masuk ke kawasan unjuk rasa digeledah oleh tentara satu per satu.

Pemandangan jejeran tank tempur serupa tampak pula di seputar Bundaran Al Nahdhah,di depan kampus Cairo University di Giza, Kairo barat, juga tempat konsentrasi pendukung Moursi.

"Kami `melindungi` pengunjuk rasa," kata seorang perwira Angkatan Bersenjata sambil memeriksa kartu pers ANTARA saat hendak memasuki wilayah unjuk rasa di Cairo University.

Di seputar Cairo University tampak masih berserakan kerangka sejumlah mobil yang terbakar akibat bentrokan antara pendukung dan anti-Moursi pada Rabu (3/7) yang menewaskan 16 orang.

Ikhwanul Muslimin mengatakan mereka diserang oleh provokator pendukung tentara yang menggulingkan Moursi.

Pengunjuk rasa anti-Moursi juga masih menduduki Bundaran Tahar.

Adapun di kawasan luar Istana Presiden Al Ettihadiyah dan Kementerian Pertahanan yang sebelumnya diduduki oposisi kini telah kosong sejak Moursi dilengserkan pada Rabu lalu.

Dalam tiga hari terakhir, tentara berparade akrobatik di udara Kairo dengan pesawat terbang dan helikopter.

Sesekali tampak tujuh pesawat terbang bersama dan secara akrobatik mengeluarkan asap berwarna-warni berbentuk gambar hati, tanda cinta.

Kendati saat ini suasana kota Kairo aman, namun mencekam karena, seperti perkiraan para pengamat, sewaktu-waktu bisa meledak konflik menyusul pelengseran Moursi.

Amarah Ikhwanul Mulimin kian memuncak karena mursyid/pemimpin tertinggi Ikhwan, Mohamed Badie, dan wakilnya, Khairat Al Shater ditangkap, juga Mantan Mursyid Ikhwan, Mohamed Mahdi Akef, di samping lebih dari 300 petinggi Ikhwan di sejumlah provinsi.

(M043/M016)