Amman (ANTARA News) - Ikhwanul Muslimin Yordania pada Kamis, mengutuk kudeta militer, yang menggulingkan Presiden Mesir Mohammad Moursi, dan menyebutnya persekongkolan pimpinan Amerika Serikat.

"Kami mengutuk kudeta militer terhadap presiden sah Mesir, yang pertama dipilih secara demokratis," kata dewan penasehat syura Ikhwanul Muslimin dalam pernyataan di jejaringnya setelah pertemuan darurat.

"Itu adalah konspirasi pimpinan Amerika Serikat terhadap rakyat Mesir dan pengalaman demokratis pertama mereka," katanya.

Panglima Angkatan Bersenjata Mesir Abdel Fattah al-Sisi menggulingkan Moursi pada Rabu dan menyatakan Ketua Mahkamah Konstitusi, Adly Mansour, sebagai pejabat sementara presiden.

"Hasil dari kudeta militer tidak berlaku. Kami menyerukan kepada negara-negara bebas di seluruh dunia untuk tidak mengakui hal itu dan kembali ke legitimasi yang telah disetujui oleh rakyat Mesir melalui pemilihan yang adil dan belum pernah terjadi sebelumnya," kata Partai Ikhwanul Muslimin, kelompok oposisi utama Yordania.

"Apa yang terjadi tidak akan menghentikan perubahan dan tidak akan menjadi akhir perlawanan dan kemenangan," katanya.

Sebelumnya, Raja Arab Saudi Abdullah II dan pemerintahnya mengucapkan selamat kepada Mansour.

"Yordania mendukung kehendak dan pilihan terbesar rakyat Mesir," kata raja kepada Mansour dalam pesan kabelnya, menurut istana, demikian AFP.
(H-AK/B002)