Presiden Jokowi resmikan operasional Kampung Nelayan Modern di Biak
23 November 2023 11:33 WIB
Tangkapan layar - Presiden Joko Widodo saat menyampaikan keterangan kepada wartawan usai meresmikan operasional Kampung Nelayan Modern di Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua, Kamis (23/11/2023). ANTARA/Andi Firdaus.
Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan operasional Kampung Nelayan Modern di Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua, sebagai program hilirisasi untuk rantai pasok kebutuhan nasional dan global.
"Dengan mohon berkah dan anugerah Tuhan YME, pada pagi ini saya resmikan Kampung Nelayan Modern Desa Samber Binyeri, Biak, Papua," kata Presiden Jokowi yang diikuti melalui jaringan (daring) Sekretariat Presiden di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan Kampung Nelayan tersebut terintegrasi dengan fasilitas ruang pendingin (cold storage) untuk menyimpan hasil tangkapan ikan. Selain itu juga terdapat pabrik produksi es.
Proyek Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) itu juga menyediakan bengkel untuk kebutuhan perbaikan kapal maupun mesin kapal nelayan berikut integrasi dengan kawasan wisata.
Pada kesempatan itu Presiden menitipkan agar fasilitas yang kini tersedia dioptimalkan untuk kebutuhan hilirisasi sehingga Kampung Nelayan Biak bisa masuk ke rantai pasok nasional dan global.
"Saya titip juga agar hasil yang sudah didapatkan oleh para nelayan ini harus terus didorong untuk melakukan hilirisasi dan kita harapkan di kampung nelayan ini nanti bisa masuk ke rantai pasok nasional, masuk rantai pasok global, sehingga betul-betul apa yang kita bangun ada manfaatnya," katanya.
Presiden Jokowi juga mengingatkan masyarakat beserta otoritas setempat agar merawat seluruh fasilitas yang ada di kampung tersebut.
"Tapi saya sekali lagi ingatkan membangun lebih mudah, merawat dan memelihara yang biasanya kita gagal," katanya.
Menurut Jokowi, pemberian cold storage untuk kebutuhan nelayan bukanlah kali pertama dilakukan di Tanah Papua. Ada banyak cold storage yang sudah dibangun tapi berhenti beroperasional karena masyarakat sekitar tak mampu membayar listrik.
"Dibangun bagus, tapi tidak bisa berjalan karena tata kelola yang tidak baik. Persiapan untuk manajemen yang baik, persiapan agar nelayan bisa memanfaatkan sebaik-baiknya sebuah lokasi yang bagus seperti ini jangan sampai gagal lagi," katanya.
Dikatakan Jokowi pendampingan teknis dan manajerial bagi masyarakat di Kampung Nelayan adalah hal penting untuk menjaga keberlangsungan sarana dan prasarana yang telah tersedia.
"Yang sangat sulit adalah manajemen dan memeliharanya, karena itu pengelolaan harus utuh terintegrasi berkesinambungan, tidak setengah-setengah, tidak hanya selesai di fasilitas tapi pendampingan tata kelola pendampingan manajemen itu sangat diperlukan," katanya.
Turut mendampingi Presiden yakni Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar, Pj Sekda Provinsi Papua Derek Hegemur, dan Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap.
"Dengan mohon berkah dan anugerah Tuhan YME, pada pagi ini saya resmikan Kampung Nelayan Modern Desa Samber Binyeri, Biak, Papua," kata Presiden Jokowi yang diikuti melalui jaringan (daring) Sekretariat Presiden di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan Kampung Nelayan tersebut terintegrasi dengan fasilitas ruang pendingin (cold storage) untuk menyimpan hasil tangkapan ikan. Selain itu juga terdapat pabrik produksi es.
Proyek Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) itu juga menyediakan bengkel untuk kebutuhan perbaikan kapal maupun mesin kapal nelayan berikut integrasi dengan kawasan wisata.
Pada kesempatan itu Presiden menitipkan agar fasilitas yang kini tersedia dioptimalkan untuk kebutuhan hilirisasi sehingga Kampung Nelayan Biak bisa masuk ke rantai pasok nasional dan global.
"Saya titip juga agar hasil yang sudah didapatkan oleh para nelayan ini harus terus didorong untuk melakukan hilirisasi dan kita harapkan di kampung nelayan ini nanti bisa masuk ke rantai pasok nasional, masuk rantai pasok global, sehingga betul-betul apa yang kita bangun ada manfaatnya," katanya.
Presiden Jokowi juga mengingatkan masyarakat beserta otoritas setempat agar merawat seluruh fasilitas yang ada di kampung tersebut.
"Tapi saya sekali lagi ingatkan membangun lebih mudah, merawat dan memelihara yang biasanya kita gagal," katanya.
Menurut Jokowi, pemberian cold storage untuk kebutuhan nelayan bukanlah kali pertama dilakukan di Tanah Papua. Ada banyak cold storage yang sudah dibangun tapi berhenti beroperasional karena masyarakat sekitar tak mampu membayar listrik.
"Dibangun bagus, tapi tidak bisa berjalan karena tata kelola yang tidak baik. Persiapan untuk manajemen yang baik, persiapan agar nelayan bisa memanfaatkan sebaik-baiknya sebuah lokasi yang bagus seperti ini jangan sampai gagal lagi," katanya.
Dikatakan Jokowi pendampingan teknis dan manajerial bagi masyarakat di Kampung Nelayan adalah hal penting untuk menjaga keberlangsungan sarana dan prasarana yang telah tersedia.
"Yang sangat sulit adalah manajemen dan memeliharanya, karena itu pengelolaan harus utuh terintegrasi berkesinambungan, tidak setengah-setengah, tidak hanya selesai di fasilitas tapi pendampingan tata kelola pendampingan manajemen itu sangat diperlukan," katanya.
Turut mendampingi Presiden yakni Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar, Pj Sekda Provinsi Papua Derek Hegemur, dan Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2023
Tags: