Banjir landa empat desa di Trenggalek Jatim
4 Juli 2013 22:53 WIB
ilustrasi Sejumlah kendaraan tertahan dan tidak dapat melintas karena derasnya aliran sungai yang meluap ke jalan di Desa Batuan, Gianyar, Bali, Jumat (28/6). Hujan lebat yang mengguyur Pulau Bali sejak Kamis (27/6) menyebabkan sungai meluap dan menggenangi sejumlah kawasan dan memutuskan arus lalu lintas. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana) ()
Trenggalek (ANTARA News) - Empat desa di Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, dilanda banjir, setelah diguyur hujan deras selama lebih dari tiga jam, Kamis.
Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Trenggalek, Sodikin kepada Antara, mengatakan, banjir bandang terpantau terjadi di Desa Masaran, Munjungan, Craken dan Desa Tawing.
"Sebelum terjadi banjir, wilayah Munjungan memang diguyur hujan yang lumayan deras sejak pukul 16.00 WIB, bahkan hingga saat ini hujan masih turun walupun intensitasnya mulai berkurang," katanya.
Akibat tingginya curah hujan tersebut, debit air sungai Tawing meningkat tajam dan meluap ke perkampungan warga. Hingga berita ini ditulis belum ada laporan korban jiwa maupun kerusakan infrastruktur lainnya.
Kata dia, saat ini sejumlah warga masih siaga untuk mengantisipasi apabila sewaktu-waktu debit air terus mengalami pengingkatan dan mengancam rumah serta harta benda mereka.
"Selain banjir, sejumlah warga juga banyak yang kelabakan karena sejak sore tadi aliran listrik di wilayah sini padam total," ujarnya.
Sementara itu, Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Ahmad Budiharto mengakui adanya kejadian banjir tersebut.
Namun pihaknya belum berani memastikan jumlah rumah yang terendam, karena belum ada laporan langsung dari Tim Rekasi Cepat (TRC) BPBD yang ada di lokasi kejadian.
"Laporan resmi kami belum memperolehnya, namun demikian TRC BPBD bersama para relawan terus melakukan pemantauan di beberapa titik rawan dan melakukan langkah tanggap dadurat," ujarnya.
Kejadian banjir akibat luapan sungai Tawing ini adalah kali kedua selama sepekan terakhir.
Banjir pertama terjadi Sabtu (29/6) lalu, bersamaan dengan banjir dan tanah longsor di sejumlah desa di Kecamatan Watulimo.
(KR-SAS/M008)
Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Trenggalek, Sodikin kepada Antara, mengatakan, banjir bandang terpantau terjadi di Desa Masaran, Munjungan, Craken dan Desa Tawing.
"Sebelum terjadi banjir, wilayah Munjungan memang diguyur hujan yang lumayan deras sejak pukul 16.00 WIB, bahkan hingga saat ini hujan masih turun walupun intensitasnya mulai berkurang," katanya.
Akibat tingginya curah hujan tersebut, debit air sungai Tawing meningkat tajam dan meluap ke perkampungan warga. Hingga berita ini ditulis belum ada laporan korban jiwa maupun kerusakan infrastruktur lainnya.
Kata dia, saat ini sejumlah warga masih siaga untuk mengantisipasi apabila sewaktu-waktu debit air terus mengalami pengingkatan dan mengancam rumah serta harta benda mereka.
"Selain banjir, sejumlah warga juga banyak yang kelabakan karena sejak sore tadi aliran listrik di wilayah sini padam total," ujarnya.
Sementara itu, Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Ahmad Budiharto mengakui adanya kejadian banjir tersebut.
Namun pihaknya belum berani memastikan jumlah rumah yang terendam, karena belum ada laporan langsung dari Tim Rekasi Cepat (TRC) BPBD yang ada di lokasi kejadian.
"Laporan resmi kami belum memperolehnya, namun demikian TRC BPBD bersama para relawan terus melakukan pemantauan di beberapa titik rawan dan melakukan langkah tanggap dadurat," ujarnya.
Kejadian banjir akibat luapan sungai Tawing ini adalah kali kedua selama sepekan terakhir.
Banjir pertama terjadi Sabtu (29/6) lalu, bersamaan dengan banjir dan tanah longsor di sejumlah desa di Kecamatan Watulimo.
(KR-SAS/M008)
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: