PBB (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa, Ban Ki-moon, menyatakan khawatir atas penggulingan Presiden Mesir Mohammad Moursi oleh militer.

"Rakyat Mesir dalam protes mereka menyuarakan frustasi mendalam dan keprihatinan. Pada saat yang sama, intervensi militer dalam urusan negara itu mengkhawatirkan," kata Wakil Juru Bicara PBB Eduardo del Buey seperti dikutip AFP pada Rabu.

Sekretaris Jenderal PBB "memantau dari dekat dan dengan perhatian perngembangan gerakan di Mesir yang cepat. Dia terus mendukung aspirasi rakyat Mesir, kata del Buey.
Mesir berada di "persimpangan" baru dengan penundaan konstitusi militer, ia menambahkan, bahwa Ban menyerukan "ketenangan dan aksi tanpa kekerasan" saat negara itu menghadapi "tekanan tinggi dan ketidakpastian."


"Sebagai pendekatan inklusif adalah penting untuk memenuhi kebutuhan dan keprihatinan seluruh rakyat Mesir. Pemenuhan hak dasar, termasuk kebebasan untuk berbicara dan berkumpul, masih sangat penting," kata del Buey.

"Oleh karena itu, akan sangat krusial untuk secepatnya menegakkan kembali aturan sipil berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi."

"Dunia melihat dari dekat langkah selanjutnya dengan harapan Mesir akan tetap damai, mengatasi masalah berat yang mereka hadapi hari ini, dan menemukan kesepakatan bersama untuk bergerak maju dalam satu transisi yang diperjuangkan dengan berani," kata juru bicara itu.