Tual, Maluku, (ANTARA News) - Duta Besar China untuk Indonesia, Liu Jianchao, didampingi pengusaha Tomy Winata akan mengunjungi basis perikanan terbesar wilayah timur di Kota Tual, Maluku yang dikelola PT Maritim Timur Jaya (MTJ) pada Kamis.

"PT MTJ memiliki infrastruktur yang cukup lengkap sebagai industri perikanan. Kami memiliki pembangkit listrik, ruang penyimpanan ikan beku dan pabrik es dan lain-lain," kata Direktur PT MTJ, Dipa Tamtelahitu, di Tual, Kamis.

PT MTJ yang tergabung dalam Artha Graha Network mulai mengembangkan bisnis perikanan dengan berinvestasi di Desa Ngadi, Kecamatan Dullah Utara, Kota Tual, Maluku.

PT MTJ memiliki fasilitas pelabuhan dermaga, tangki penampungan bahan bakar, pembangkit listrik, unit pengolahan ikan, ruang penyimpanan ikan beku, pabrik surimi, pabrik tepung ikan, pabrik es, sarana pengembangan budidaya ikan dan rumput laut serta sarana lainnya di atas lahan sembilan hektar dari total lahan 160 hektare.

"PT MTJ berkomitmen mengembangkan industri perikanan melalui kerja sama dengan investor asing dan nelayan yang ada di Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara dan daerah lainnya supaya dapat membantu pemerintah memperkuat ekonomi perikanan nasional, khususnya di wilayah timur," tutur Dipa.

Dipa mengatakan kerja sama PT MTJ dengan kelompok nelayan telah menggerakkan usaha perdagangan ikan dan rumput laut untuk memenuhi kebutuhan domestik maupun ekspor.

"Dengan kerja sama ini, nelayan mendapat banyak keuntungan antara lain penyediaan es dan kepastian penjualan terhadap hasil tangkapan. PT MTJ berkomitmen membeli hasil tangkapan nelayan berapa pun jumlahnya," katanya.

Menurut Dipa, selain membangun industri industri tanpa sampah dengan motto "Green in our blue fisheries" PT MTJ juga menyerap tenaga kerja lebih dari 1.000 orang yang sebagian besar adalah putra-putri asli Tual dan Maluku Tenggara.

"PT MTJ juga membuat program-program pelatihan untuk membangun karakter dan pengetahuan karyawan," ujarnya.