Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan penerapan diskon tarif jalan tol, terutama pada periode musim liburan seperti Lebaran dan Natal - Tahun Baru merupakan inisiatif dari masing-masing Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

"Terkait dengan penerapan diskon tarif tol bukan perintah kewenangan Kementerian PUPR, itu merupakan inisiatif dari masing-masing BUJT," ujar Basuki di Jakarta, Selasa.

Dirinya menambahkan, tidak semua BUJT menerapkan diskon tarif tol seperti halnya pada Lebaran 2023, di mana ada BUJT yang menerapkan diskon dan juga ada BUJT yang tidak menerapkannya.

"Maka dari itu kami mengajukan usulan diskon tarif tol kepada Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI)," katanya.

Mengenai diskon tarif tol ini, pemerintah hanya mengimbau karena pemerintah tidak bisa melakukan intervensi terhadap aksi korporasi BUJT.

"Jadi semua harus berdasarkan pada aksi korporasi sesuai dengan proses bisnis (business process) masing-masing BUJT," ujar Basuki.

Sebagai informasi, penerapan kebijakan diskon tol ini merupakan upaya BUJT untuk mengurangi kepadatan kendaraan di jalan tol, terutama ketika periode liburan Hari Raya Keagamaan seperti Lebaran atau Natal - Tahun Baru.

Upaya memecah arus lalu lintas tersebut juga tanpa mengurangi kualitas layanan jalan tol.

Kehadiran diskon tarif tol ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang memiliki keleluasaan waktu untuk mudik lebih dulu atau kembali lebih belakangan.

Dari hasil survei yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi potensi pergerakan untuk Natal 2022 dan Tahun Baru 2024 sebesar 107,6 juta orang yang akan bepergian atau 39,8 persen. Dibandingkan dengan Natal 2022 - Tahun Baru 2023 maka terdapat kenaikan sekitar 43 persen.

Terkait moda transportasi yang digunakan oleh pemudik Natal dan Tahun Baru kali ini, maka mobil pribadi menjadi primadona nomor satu sekitar 35 persen, sepeda motor 17 persen, kereta api 13 persen, berikutnya moda angkutan udara, bus dan kapal laut.

Untuk jalur yang diprediksi dilalui oleh mobil adalah tol Trans Jawa 31 persen, Cipularang 19 persen dan Jagorawi sebanyak 15 persen.