Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada tahun ini mengalokasikan anggaran sekitar Rp9,8 miliar untuk insentif 14.119 orang guru ngaji dan ini sudah berlangsung sejak 2011.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengemukakan bahwa insentif guru ngaji merupakan bentuk apresiasi dan terima kasih pemerintah daerah atas kontribusi mereka pada dunia pendidikan.

"Para guru ngaji ini sangat berperan dalam mendidik akhlak dan moral anak-anak, sangat berperan dalam pembentukan karakter yang baik. Memang tidak seberapa, tapi ini adalah salah satu cara kami mengapresiasi peran para guru ngaji," kata Ipuk, Selasa.

Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Pemkab Situbondo Yusdi Irawan mengatakan jumlah penerima insentif guru ngaji terus mengalami peningkatan.

Baca juga: F-PPP DPR usulan pemberian insentif untuk guru ngaji lewat APBN 2024

Baca juga: 1.000 guru ngaji dan TPQ di Singkawang dapat bantuan dana insentif

Baca juga: Pemkab Situbondo alokasikan Rp7,2 miliar untuk insentif guru mengaji


Menurut dia, pada tahun 2021 tercatat sebanyak 12.373 guru ngaji dan pada tahun 2022 bertambah menjadi 13.489 guru ngaji, dan pada tahun ini kembali bertambah menjadi 14.119 orang guru ngaji.

"Guru ngaji yang mendapatkan insentif adalah mereka yang mengasuh minimal 10 anak didik. Penerimaannya kami lakukan secara non-tunai," kata Yusdi.

Yusdi menambahkan, penyerahan insentif secara simbolis dilakukan oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kepada sejumlah perwakilan guru ngaji di Masjid Jami' Baitussalam Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo.

"Penyerahan simbolis insentif guru ngaji diserahkan Ibu Bupati saat program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) di Desa Kedungwungu," kata Yusdi.