Amerika Serikat "berharap" Snowden pulang
3 Juli 2013 13:58 WIB
Pembuka aib NSA Edward Snowden, seorang analis yang bekerja pada kontraktor pertahanan AS terlihat dalam gambar yang diambil dari video wawancara oleh The Guardian di kamar hotelnya di Hong Kong, Kamis (6/6). (REUTERS/Glenn Greenwald/Laura Poitras/Courtesy of the Guardian/Handout via Reuters)
Washington (ANTARA News) - Washington pada Selasa berharap pembocor data intelijen yang menjadi buronan Amerika Serikat Edward Snowden segera pulang ke negaranya untuk diadili seiring dengan semakin sedikit pilihan negara pemberi suaka.
Namun, pejabat tinggi membantah pernyataan Snowden bahwa Amerika Serikat mencoba menggertak negara tertentu untuk menolak permintaan suaka politiknya setelah ia membocorkan program pengawasan negara adidaya itu, yang mengumpulkan sejumlah besar data telepon dan Internet.
Dalam seruan permintaan bantuannya, Snowden pada Senin mengatakan berusaha meminta perlindungan di 21 negara. Ia berharap dapat diselamatkan dari kondisi limbo saat ini di tempat transit di bandara Moskow, tempatnya bersembunyi selama lebih dari satu pekan terakhir.
Amerika Serikat telah mencabut paspor Snowden dan meskipun ia tetap menjadi warga negara Amerika Serikat, ia hanya memiliki sedikit cara untuk meninggalkan Moskow tanpa dokumen perjalanan yang sah.
Rusia sejauh ini belum mengizinkan Snowden untuk memasuki negara tersebut, demikian seperti yang dilaporkan AFP.
Para pejabat Amerika Serikat "menjalin hubungan, seperti yang telah kami lakukan selama beberapa hari terakhir, dengan berbagai negara yang dapat berfungsi baik sebagai tempat transit atau tujuan akhir (dari Snowden)," kata juru bicara Departemen Luat Negeri Amerika Serikat Jen Psaki pada Selasa.
Dia mengatakan Amerika Serikat telah menyampaikan kepada negara-negara itu jika "Snowden telah dituduh membocorkan informasi rahasia. Dia adalah seseorang yang kami ingin lihat kembali ke Amerika Serikat, tentu saja. Dan kami berharap itu akan terjadi. "
Ditanya apakah ia akan keberatan dengan karakterisasi kegiatan tersebut sebagai "intimidasi atau mengancam," Psaki menjawab, "saya pikir itu jelas."
Snowden, Senin, menuduh para pemimpin Amerika Serikat berusaha untuk menekan negara-negara tertentu agar menolak permintaan suaka politik yang diajukannya. Dia menyebut hal itu sebagai "kebiasaan lama dan buruk dari suatu agresi politik".
"Tujuan mereka adalah untuk menakut-nakuti, bukan menakut-nakuti saya, tapi orang-orang yang akan muncul setelah saya," kata Snowden terkait dengan aksi itu.
Psaki menolak untuk menyebutkan negara mana yang telah dihubungi oleh pemerintah Amerika Serikat baru-baru ini, meskipun para pejabat Departemen Luar Negeri Amerika Serikat telah mengakui berbicara dengan Pemerintah Rusia dan Ekuador sejak krisis terkait Snowden meletus bulan lalu. Kedua negara itu disebut-sebut termasuk dalam daftar permintaan suaka politik Snowden.
"Saya tidak akan berspekulasi pada negara yang berbeda," kata Psaki.
"Fokus kami di sini adalah untuk mengembalikan atau memberitahu alasan mengapa Snowden harus kembali ke Amerika Serikat dan menghadapi tuntutan di sini. "
Snowden menghadapi tuntutan Pemerintah Federal Amerika Serikat karena menyebarkan informasi pertahanan nasional secara tidak sah dan menyebarkan informasi intelijen rahasia, serta pencurian milik pemerintah.
Penerjemah: GNC Aryani
Namun, pejabat tinggi membantah pernyataan Snowden bahwa Amerika Serikat mencoba menggertak negara tertentu untuk menolak permintaan suaka politiknya setelah ia membocorkan program pengawasan negara adidaya itu, yang mengumpulkan sejumlah besar data telepon dan Internet.
Dalam seruan permintaan bantuannya, Snowden pada Senin mengatakan berusaha meminta perlindungan di 21 negara. Ia berharap dapat diselamatkan dari kondisi limbo saat ini di tempat transit di bandara Moskow, tempatnya bersembunyi selama lebih dari satu pekan terakhir.
Amerika Serikat telah mencabut paspor Snowden dan meskipun ia tetap menjadi warga negara Amerika Serikat, ia hanya memiliki sedikit cara untuk meninggalkan Moskow tanpa dokumen perjalanan yang sah.
Rusia sejauh ini belum mengizinkan Snowden untuk memasuki negara tersebut, demikian seperti yang dilaporkan AFP.
Para pejabat Amerika Serikat "menjalin hubungan, seperti yang telah kami lakukan selama beberapa hari terakhir, dengan berbagai negara yang dapat berfungsi baik sebagai tempat transit atau tujuan akhir (dari Snowden)," kata juru bicara Departemen Luat Negeri Amerika Serikat Jen Psaki pada Selasa.
Dia mengatakan Amerika Serikat telah menyampaikan kepada negara-negara itu jika "Snowden telah dituduh membocorkan informasi rahasia. Dia adalah seseorang yang kami ingin lihat kembali ke Amerika Serikat, tentu saja. Dan kami berharap itu akan terjadi. "
Ditanya apakah ia akan keberatan dengan karakterisasi kegiatan tersebut sebagai "intimidasi atau mengancam," Psaki menjawab, "saya pikir itu jelas."
Snowden, Senin, menuduh para pemimpin Amerika Serikat berusaha untuk menekan negara-negara tertentu agar menolak permintaan suaka politik yang diajukannya. Dia menyebut hal itu sebagai "kebiasaan lama dan buruk dari suatu agresi politik".
"Tujuan mereka adalah untuk menakut-nakuti, bukan menakut-nakuti saya, tapi orang-orang yang akan muncul setelah saya," kata Snowden terkait dengan aksi itu.
Psaki menolak untuk menyebutkan negara mana yang telah dihubungi oleh pemerintah Amerika Serikat baru-baru ini, meskipun para pejabat Departemen Luar Negeri Amerika Serikat telah mengakui berbicara dengan Pemerintah Rusia dan Ekuador sejak krisis terkait Snowden meletus bulan lalu. Kedua negara itu disebut-sebut termasuk dalam daftar permintaan suaka politik Snowden.
"Saya tidak akan berspekulasi pada negara yang berbeda," kata Psaki.
"Fokus kami di sini adalah untuk mengembalikan atau memberitahu alasan mengapa Snowden harus kembali ke Amerika Serikat dan menghadapi tuntutan di sini. "
Snowden menghadapi tuntutan Pemerintah Federal Amerika Serikat karena menyebarkan informasi pertahanan nasional secara tidak sah dan menyebarkan informasi intelijen rahasia, serta pencurian milik pemerintah.
Penerjemah: GNC Aryani
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013
Tags: