Perbankan siap dukung peningkatan daya saing industri hulu migas
20 November 2023 23:49 WIB
Arsip foto - Vice President SKK Migas yang juga Ketua Panitia Forum Kapasitas Nasional Erwin Suryadi (kedua dari kanan) saat konferensi pers jelang Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) Kegiatan Hulu Migas Tahun 2023 di Kantor SKK Migas, Jakarta, Rabu (15/11/2023). ANTARA/Benardy Ferdiansyah.
Jakarta (ANTARA) - Dunia perbankan, terutama Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) siap memberikan dukungan terhadap peningkatan kualitas dan daya saing industri hulu migas Indonesia secara keseluruhan.
Sektor perbankan dapat menjalankan peran sebagai mitra strategis, dengan menyediakan pembiayaan untuk proyek-proyek industri migas dan menyiapkan produk keuangan seperti payroll, kartu kredit, dana pensiun lembaga keuangan (DPLK), dan consumer loan untuk pekerja di sektor hulu migas.
"Kami berharap pelaksanaan Forum Kapasitas Nasional di Jakarta nanti dapat menjadi momentum untuk mempererat kemitraan para stakeholder industri hulu migas. Perbankan tentunya siap hadir sebagai mitra yang aktif dalam mendukung upaya penguatan kapasitas nasional ini," kata Vice President Institutional Business Division BRI Danang Andi Wijanarko melalui keterangannya di Jakarta, Senin menanggapi penyelenggaraan Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III Tahun 2023 pada 23-24 November di Jakarta.
Menurut Danang, industri hulu migas masih menjadi salah satu tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional sampai saat ini. Perbankan dapat mendukung investasi dalam ekosistem industri hulu migas melalui produk, di antaranya pencadangan dana abandonment and site restoration (ASR), trustee and paying agent, rekening pembayaran dan penerimaan untuk transaksi penyediaan barang dan jasa.
Kemudian, rekening penerimaan untuk transaksi jual beli migas, rekening khusus devisa hasil ekspor sumber daya alam (DHE SDA), pembiayaan proyek industri migas (cash loan maupun non cash loan) hingga pembiayaan industri pendukung/vendor hulu migas.
Mengenai dukungan pembiayaan, Danang mengatakan perbankan juga membutuhkan peran dari operator migas (kontraktor kontrak kerja sama/KKKS) selaku bouwheer (pemberi kerja) untuk bekerja sama menentukan skema pembiayaan yang paling sesuai kepada para pelaku usaha/vendor penunjang hulu migas.
"Sebagai mentor UMKM, misalnya, KKKS perlu memastikan bahwa para pelaku usaha ini memiliki pengelolaan usaha yang bankable guna memudahkan akses pembiayaan," katanya.
Sementara, Vice President SKK Migas yang juga Ketua Panitia Forum Kapnas Erwin Suryadi mengatakan SKK Migas sejauh ini juga telah melakukan serangkaian pembicaraan dengan perbankan untuk membangun sinergi dalam upaya meningkatkan kualitas dan daya saing industri hulu migas. Sinergi dengan perbankan dibutuhkan untuk memperluas magnitude penguatan kapnas, yang kini tengah diupayakan SKK Migas bersama KKKS.
"Sebenarnya, dukungan sektor perbankan sudah terlihat dari penyelenggaraan Forum Kapasitas Nasional di beberapa wilayah kerja SKK Migas, sejak tahun lalu. Namun, dukungan tersebut masih bersifat parsial. Dengan adanya komitmen perbankan, terutama Himbara, kami optimistis penguatan kapasitas dan daya saing para pelaku usaha/vendor penunjang hulu migas ke depan akan semakin masif dan terprogram," ungkap Erwin.
Sedangkan, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro mengungkapkan SKK Migas tengah menyiapkan penyelenggaraan Forum Kapnas III 2023 pada 23-24 November di Jakarta. Gelaran itu menjadi puncak kegiatan yang sudah diadakan di lima area kerja SKK Migas, yakni Jawa, Bali, Madura dan Nusa Tenggara (Jabanusa); Papua dan Maluku (Pamalu); Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul), Sumatera Bagian Utara (Sumbagut); dan Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).
Menurutnya, penyelenggaraan Forum Kapnas III 2023 di Balai Sidang Jakarta (JCC) itu akan menjadi potret peran industri hulu migas sebagai motor penggerak perekonomian nasional.
Baca juga: SKK Migas: Forum Kapnas III 2023 optimalkan peran industri hulu migas
Baca juga: Industri hulu migas targetkan "gross revenue" Rp560 triliun pada 2023
Baca juga: HIMBARA sepakati skema pembiayaan yang sama untuk motor listrik
Sektor perbankan dapat menjalankan peran sebagai mitra strategis, dengan menyediakan pembiayaan untuk proyek-proyek industri migas dan menyiapkan produk keuangan seperti payroll, kartu kredit, dana pensiun lembaga keuangan (DPLK), dan consumer loan untuk pekerja di sektor hulu migas.
"Kami berharap pelaksanaan Forum Kapasitas Nasional di Jakarta nanti dapat menjadi momentum untuk mempererat kemitraan para stakeholder industri hulu migas. Perbankan tentunya siap hadir sebagai mitra yang aktif dalam mendukung upaya penguatan kapasitas nasional ini," kata Vice President Institutional Business Division BRI Danang Andi Wijanarko melalui keterangannya di Jakarta, Senin menanggapi penyelenggaraan Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III Tahun 2023 pada 23-24 November di Jakarta.
Menurut Danang, industri hulu migas masih menjadi salah satu tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional sampai saat ini. Perbankan dapat mendukung investasi dalam ekosistem industri hulu migas melalui produk, di antaranya pencadangan dana abandonment and site restoration (ASR), trustee and paying agent, rekening pembayaran dan penerimaan untuk transaksi penyediaan barang dan jasa.
Kemudian, rekening penerimaan untuk transaksi jual beli migas, rekening khusus devisa hasil ekspor sumber daya alam (DHE SDA), pembiayaan proyek industri migas (cash loan maupun non cash loan) hingga pembiayaan industri pendukung/vendor hulu migas.
Mengenai dukungan pembiayaan, Danang mengatakan perbankan juga membutuhkan peran dari operator migas (kontraktor kontrak kerja sama/KKKS) selaku bouwheer (pemberi kerja) untuk bekerja sama menentukan skema pembiayaan yang paling sesuai kepada para pelaku usaha/vendor penunjang hulu migas.
"Sebagai mentor UMKM, misalnya, KKKS perlu memastikan bahwa para pelaku usaha ini memiliki pengelolaan usaha yang bankable guna memudahkan akses pembiayaan," katanya.
Sementara, Vice President SKK Migas yang juga Ketua Panitia Forum Kapnas Erwin Suryadi mengatakan SKK Migas sejauh ini juga telah melakukan serangkaian pembicaraan dengan perbankan untuk membangun sinergi dalam upaya meningkatkan kualitas dan daya saing industri hulu migas. Sinergi dengan perbankan dibutuhkan untuk memperluas magnitude penguatan kapnas, yang kini tengah diupayakan SKK Migas bersama KKKS.
"Sebenarnya, dukungan sektor perbankan sudah terlihat dari penyelenggaraan Forum Kapasitas Nasional di beberapa wilayah kerja SKK Migas, sejak tahun lalu. Namun, dukungan tersebut masih bersifat parsial. Dengan adanya komitmen perbankan, terutama Himbara, kami optimistis penguatan kapasitas dan daya saing para pelaku usaha/vendor penunjang hulu migas ke depan akan semakin masif dan terprogram," ungkap Erwin.
Sedangkan, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro mengungkapkan SKK Migas tengah menyiapkan penyelenggaraan Forum Kapnas III 2023 pada 23-24 November di Jakarta. Gelaran itu menjadi puncak kegiatan yang sudah diadakan di lima area kerja SKK Migas, yakni Jawa, Bali, Madura dan Nusa Tenggara (Jabanusa); Papua dan Maluku (Pamalu); Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul), Sumatera Bagian Utara (Sumbagut); dan Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).
Menurutnya, penyelenggaraan Forum Kapnas III 2023 di Balai Sidang Jakarta (JCC) itu akan menjadi potret peran industri hulu migas sebagai motor penggerak perekonomian nasional.
Baca juga: SKK Migas: Forum Kapnas III 2023 optimalkan peran industri hulu migas
Baca juga: Industri hulu migas targetkan "gross revenue" Rp560 triliun pada 2023
Baca juga: HIMBARA sepakati skema pembiayaan yang sama untuk motor listrik
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023
Tags: