Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) menyalurkan bantuan dana dalam rangka peduli terhadap komunitas bahasa dan sastra Indonesia.

"Kami berupaya memajukan bahasa dan sastra Indonesia. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah memberikan penyaluran bantuan bagi pengembangan komunitas sastra di berbagai daerah," kata Kepala Badan Bahasa E. Aminudin Aziz dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Aziz menyatakan komunitas sastra di Indonesia perlu mendapatkan perhatian serius karena saat ini masih banyak komunitas sastra yang keberadaannya tidak menentu dan timbul-tenggelam, terutama komunitas sastra yang masih berkembang dan belum mapan.

Meski demikian, ia menuturkan di tengah keterbatasan pendanaan ternyata masih ada komunitas yang eksis dalam melaksanakan kegiatan kesastraan di tengah masyarakat.

Menurut dia komunitas-komunitas tersebut perlu mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk mengoptimalkan peran sebagai tempat dan media kreatif bagi sastrawan dan pegiat sastra dalam memproduksi karya sastra atau menyelenggarakan kegiatan kesastraan.

Tidak hanya memberi bantuan finansial, pihak Badan Bahasa juga memastikan akan memberikan pendampingan kepada komunitas sastra dalam penyusunan pelaporan penggunaan dana bantuan pemerintah 2023.

Selain itu, pemerintah daerah, sastrawan, dan masyarakat turut diharapkan dapat berkontribusi dalam pengembangan kesusatraan.

Aziz pun meminta agar bantuan yang diberikan dapat digunakan secara maksimal dengan sebaik-baiknya sehingga bermanfaat bagi masyarakat luas khususnya dalam hal pelindungan dan pengembangan sastra.

"Komunitas Sastra harus kita rangkul bersama. Tentunya seluruh elemen juga terlibat dalam menjaga sastra Indonesia yang merupakan warisan dan kekayaan budaya Indonesia. Program ini akan terus berlanjut," kata Aziz.

Baca juga: Mendikbudristek apresiasi Sandiwara Sastra karena latih imajinasi
Baca juga: Kemendikbudristek buka pendaftaran penerima Dana Indonesiana 2023


Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra Imam Budi Utomo menjelaskan tahun ini Kemendikbudristek memberikan dana bantuan sebanyak 79 paket baik dalam bentuk fasilitasi bagi komunitas sastra maupun penghargaan perseorangan.

Ia mengatakan bantuan berupa fasilitasi dan penghargaan sebagai program perdana bantuan pemerintah diberikan setelah melalui rangkaian seleksi administrasi dan substansi yang ketat sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara akuntabel.

Sebagai salah satu komunitas sastra yang mendapatkan dana bantuan, Ketua Komunitas Mahima Kadek Sonya Piscayanti mengatakan pemerintah telah memberikan perhatian lebih terhadap perkembangan sastra.

Berkat dana sebesar Rp105 juta dari pemerintah, tahun ini komunitas yang bermarkas di Bali itu dapat melakukan pengembangan dan menyelenggarakan Pekan Raya Cipta Karya Mahima secara besar-besaran.

"Selama ini kami hanya mengandalkan dana iuran saja, belum pernah mengajukan bantuan kepada pemerintah," kata Sonya.

Asisten Deputi Literasi, Inovasi dan Kreativitas, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Molly Prabawaty berharap bantuan tersebut dapat meningkatkan peran komunitas sastra sebagai pihak produsen karya.

Ia menambahkan bantuan tersebut juga diharapkan dapat menjadi penggerak sekaligus penguat dalam pembangunan kesusastraan di tengah masyarakat.

"Komunitas sastra juga diharapkan dapat mengembangkan kesusastraan dan meluaskan produk karyanya," kata Molly.

Baca juga: Kemendikbudristek rilis drama audio misteri untuk tingkatkan literasi
Baca juga: Kemendikbud: KBI XII ruang dialog penanganan kemajuan bahasa