Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengajak orang tua di era digital dapat memanfaatkan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) untuk menjaga anak-anaknya tetap aman saat berada di ruang digital.

Dalam penggunaan teknologi AI, Nezar mengatakan orang tua bisa memanfaatkannya untuk banyak kegiatan seperti melakukan moderasi konten untuk konten-konten negatif hingga menjaga anak tetap sehat dalam penggunaan gawainya.

"AI juga bisa membantu orang tua memantau screen time, tentu saja supaya anak tidak terlalu larut dalam penggunaan digital dan mengatasi kecanduannya juga," kata Nezar dalam diskusi bertajuk "AI for Child Online Protection" di Jakarta, Senin.

Menurutnya penting bagi orang tua bijak memanfaatkan teknologi di era digital yang terus berkembang, karena berdasarkan data Lembaga Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) di 2023 ada sebanyak 175.000 anak yang menjadi pengguna baru di internet setiap harinya.

Baca juga: Indonesia usulkan kolaborasi berbasis 3P untuk respon perkembangan AI

Berdasarkan data Kementerian Kominfo, di Indonesia sendiri sudah ada sebanyak 30 juta anak-anak yang menjadi pengguna internet.

Dengan jumlah pengguna anak-anak yang besar sebagai pengguna internet tentunya ancaman dan risiko besar seperti konten negatif, perundungan siber, hingga kebocoran data anak menjadi lebih besar.

Nezar mengatakan terkait dengan AI, meski membawa dampak positif namun banyak juga potensi negatif yang dapat ditimbulkannya apabila tidak digunakan dengan baik.

Misalnya seperti manipulasi konten foto dan video yang memanfaatkan deepfake dan akhirnya membuat konten negatif dengan menyasar anak-anak sebagai targetnya.

Maka karena itu, peran orang tua dalam pemanfaatan AI yang tepat dalam menjaga anaknya di ruang digital perlu di tingkatkan. Selain memantau untuk penggunaan gawai yang lebih sehat pada anak, orang tua bisa memanfaatkan AI untuk menjaga keamanan anak di ruang digital.

"AI dapat digunakan melakukan deteksi cyberbullying melalui upaya pengaman dan deteksi pola pelaku cyberbullying, serta mengidentifikasi pelaku kekerasan online melalui deteksi perilaku di ruang digital," ujar Nezar.

Berkaca dari kondisi-kondisi tersebut, Nezar mengajak para pemangku kepentingan yang berhubungan dengan anak-anak serta pemanfaatan ruang digital untuk bisa mendukung hadirnya teknologi AI yang dapat memajukan anak-anak di Indonesia.

Baca juga: Menkominfo ajak insan pers manfaatkan teknologi optimalkan pekerjaan

Baca juga: AI berpotensi wujudkan keberlanjutan lingkungan

Baca juga: Wamenkominfo kenalkan pemanfaatan AI di Indonesia untuk layanan publik