Jakarta (ANTARA News) - Korban gempa 6,2 Skala Richter yang terjadi di Aceh pada Selasa (2/7) siang terus bertambah dan kerusakan terparah terjadi di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah.

"Laporan sementara di Kabupaten Bener Meriah jumlah korban meninggal dunia lima orang, dua orang hilang, dan 70 orang luka-luka. Puluhan rumah mengalami rusak berat," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan elektronik di Jakarta, Selasa.

Sutopo mengatakan, saat ini masyarakat mengungsi di lima titik pengungsian, yaitu Kampung Kolemparacanis, Kampung Kecal, Kampung Lampahan, Kampung Bandar Lampahan, dan Kampung Surajadi.

"BPBD Bener Meriah bersama TNI, Polri, Satpol PP, dan Palang Merah Indonesia masih mencari korban yang hilang dan upaya penyelamatan," kata Sutopo.

Sutopo mengemukakan bahwa posko tanggap darurat telah didirikan dan telah dilakukan layanan pengobatan oleh PMI dan Dinas Kesehatan.

Menurut Sutopo, Kebutuhan mendesak saat ini adalah alat berat, sembako, pakaian, peralatan dapur dan makanan, sementara masyarakat belum kembali ke rumah karena rumah mereka roboh, rusak dan ketakutan akan gempa susulan.

Sementara itu, lanjut Sutopo, terdapat satu korban meninggal dunia 140 orang luka-luka, 300 unit rumah rusak, satu ruas jalan terputus di Km 92 Takengon, Kampung Muliye, Kecamatan Kebayakan, Aceh Tengah. (S038/B012)