Jakarta (ANTARA News) - Maskapai Garuda Indonesia menyatakan bahwa pesawat berbadan lebar terbaru Boeing 777-300ER yang juga memiliki layanan "First Class" tersebut, direncanakan pertama kali diperuntukkan bagi rute penerbangan Jakarta-Jeddah.

"Garuda menyambut anggota terbaru dalam jajaran armadanya, pesawat `state-of-the-art` Boeing 777-300ER sekaligus meluncurkan layanan `First Class`," kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar saat menyambut pesawat Boeing 777-300ER di Hanggar GMF Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta, Selasa malam.

Armada Boeing 777-300ER pertama Garuda Indonesia akan dioperasikan mulai 9 Juli 2013 dan akan melayani penerbangan Jakarta-Jeddah.

Selain itu, masih pada 2013, Garuda juga dijadwalkan menerima empat pesawat dari total pemesanan 10 pesawat Boeing 777-300ER. Armada ke dua akan diterima juga pada Juli 2013, serta untuk melayani rute Jakarta-Jeddah pula pada Agustus 2013.

Sementara dua pesawat Boeing 777-300ER berikutnya akan didatangkan untuk melayani rute penerbangan baru Sydney-Jakarta-London mulai bulan November 2013.

Sedangkan tiga armada lainnya dijadwalkan tiba pada tahun 2014 dan tiga armada selanjutnya akan didatangkan pada tahun 2015.

"Armada Boeing 777-300ER akan menghasilkan standar baru kualitas layanan penerbangan, terutama untuk penerbangan langsung di rute-rute jarak jauh," kata Emirsyah.

Dirut Garuda juga mengatakan, hadirnya layanan "First Class" dinilai juga akan memberikan nilai tambah dalam pengalaman terbang para pengguna jasa.

Ia memaparkan, penerimaan armada baru Boeing 777-300ER juga sebagai bagian dari program ekspansi dan transformasi besar "Quantum Leap 2011-2015" dari maskapai BUMN tersebut.

Sementara itu, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengucapkan rasa bangga akan pencapaian Garuda selama ini khususnya setelah menerima gelar Maskapai Regional Terbaik dan Kelas Ekonomi Terbaik di dunia versi Trax Magazine tahun lalu.

Sedangkan Menteri Perhubungan Evert Erenst Mangindaan mengatakan, wajar bila Garuda terus menambah armadanya apalagi mengingat dunia penerbangan nasional terus bertambah selaras dengan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai rata-rata lebih dari 6 persen per tahun.

Namun, Menhub meyakinkan bahwa pihaknya tetap akan berlaku adil dan tidak akan meng"anak-emas"kan Garuda dibanding maskapai lainnya yang beroperasi di Indonesia.

(M040/S004)