Gubernur Kalbar perintahkan kepsek basmi sarang nyamuk cegah DBD
20 November 2023 17:23 WIB
Pj Gubernur Kalbar Harisson di dampingi Plt Ketua Tim Penggerak PKK Kalbar Windy, melakukan kunjungan kerja ke Sekolah Dasar Negeri 02 Bengkayang pada Senin, (20/11/2023). Dalam kunjungan tersebut, Harisson meminta kepada pihak sekolah untuk lebih memperhatikan lingkungan dan memberantas sarang nyamuk untuk pencegahan DBD di lingkungan sekolah (HO : Prokopim Kalbar)
Pontianak (ANTARA) - Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, memerintahkan kepada seluruh kepala sekolah (kepsek) yang ada di daerah itu untuk lebih peduli dalam memberantas sarang nyamuk guna mencegah penyebaran demam berdarah dengue (DBD) di lingkungan sekolah.
"Saya menegaskan kepada seluruh kepala sekolah untuk waspada terhadap kebersihan lingkungan sekolah mereka. Sangat penting untuk segera melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk untuk mencegah DBD di lingkungan sekolah," kata Harisson saat melakukan kunjungan kerja di Sekolah Dasar Negeri 02 Bengkayang pada Senin.
Baca juga: Kemenkes pastikan Wolbachia efektif tekan kasus DBD hingga 77 persen
Pada kunjungan tersebut, dirinya mengajak kepada pihak sekolah untuk bersama-sama menjaga anak-anak dari ancaman demam berdarah dengan menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
Ia menjelaskan, pengalaman selama pandemi COVID-19, anak-anak banyak belajar di rumah dan kepedulian terhadap kesehatan dan kebersihan meningkat, sehingga penyebaran DBD sangat sedikit.
"Di masa pandemi COVID-19, kasus demam berdarah sebenarnya sangat sedikit, jadi tak dipungkiri bisa jadi salah satu dari habitat dan siklus nyamuk tersebut yang berpotensi menyebarluaskan DBD ya sekolah. Nyamuk demam berdarah itu kan aktif pada pukul 08.00 hingga 11.00 pagi, nah ini kan saat anak-anak kita berada di sekolah, dan pada sore hari antara pukul 15.00 hingga 17.00," tuturnya.
Baca juga: Dinkes DKI ingatkan potensi DBD menjelang puncak musim hujan
Selama kunjungan ke sekolah tersebut, area tertentu yang sebelumnya luput perhatian diidentifikasi sebagai potensi sarang nyamuk.
Salah satu lokasi yang ditemukan berpotensi menjadi sarang nyamuk adalah di belakang sekolah. Di mana pada lokasi tersebut ada genangan air dalam wadah seperti ember bekas cat dan plastik. Kondisi seperti ini menjadi lingkungan yang ideal bagi larva nyamuk untuk berkembang.
Oleh karenanya, Harisson menekankan pentingnya para kepala sekolah untuk terus memperhatikan lingkungan sekolahnya dan segera mengambil langkah-langkah untuk memberantas potensi-potensi sarang nyamuk.
Baca juga: Ada pro kontra warga, Pemprov Bali tunda gunakan Wolbachia tekan DBD
"Saya menegaskan kepada seluruh kepala sekolah untuk waspada terhadap kebersihan lingkungan sekolah mereka. Sangat penting untuk segera melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk untuk mencegah DBD di lingkungan sekolah," kata Harisson saat melakukan kunjungan kerja di Sekolah Dasar Negeri 02 Bengkayang pada Senin.
Baca juga: Kemenkes pastikan Wolbachia efektif tekan kasus DBD hingga 77 persen
Pada kunjungan tersebut, dirinya mengajak kepada pihak sekolah untuk bersama-sama menjaga anak-anak dari ancaman demam berdarah dengan menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
Ia menjelaskan, pengalaman selama pandemi COVID-19, anak-anak banyak belajar di rumah dan kepedulian terhadap kesehatan dan kebersihan meningkat, sehingga penyebaran DBD sangat sedikit.
"Di masa pandemi COVID-19, kasus demam berdarah sebenarnya sangat sedikit, jadi tak dipungkiri bisa jadi salah satu dari habitat dan siklus nyamuk tersebut yang berpotensi menyebarluaskan DBD ya sekolah. Nyamuk demam berdarah itu kan aktif pada pukul 08.00 hingga 11.00 pagi, nah ini kan saat anak-anak kita berada di sekolah, dan pada sore hari antara pukul 15.00 hingga 17.00," tuturnya.
Baca juga: Dinkes DKI ingatkan potensi DBD menjelang puncak musim hujan
Selama kunjungan ke sekolah tersebut, area tertentu yang sebelumnya luput perhatian diidentifikasi sebagai potensi sarang nyamuk.
Salah satu lokasi yang ditemukan berpotensi menjadi sarang nyamuk adalah di belakang sekolah. Di mana pada lokasi tersebut ada genangan air dalam wadah seperti ember bekas cat dan plastik. Kondisi seperti ini menjadi lingkungan yang ideal bagi larva nyamuk untuk berkembang.
Oleh karenanya, Harisson menekankan pentingnya para kepala sekolah untuk terus memperhatikan lingkungan sekolahnya dan segera mengambil langkah-langkah untuk memberantas potensi-potensi sarang nyamuk.
Baca juga: Ada pro kontra warga, Pemprov Bali tunda gunakan Wolbachia tekan DBD
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023
Tags: