BBKB Kemenperin: Regenerasi perajin perhiasan perlu jadi perhatian
20 November 2023 17:18 WIB
Kepala Bagian Tata Usaha BBKB Yogyakarta Kemenperin Siti Rohamtul Umah usai membuka Pelatihan Desain Perhiasan dan Pemasaran untuk UKM ASEAN di Yogyakarta, Senin (20/11/2023). ANTARA/Hery Sidik.
Yogyakarta (ANTARA) - Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut bahwa regenerasi dari perajin perhiasan saat ini perlu menjadi perhatian bersama untuk mendukung pertumbuhan industri perhiasan Indonesia.
"Yang menjadi kendala di industri perhiasan salah satunya regenerasinya, itu harus menjadi perhatian kita semua, regenerasi dari perajin perhiasan," kata Kepala Bagian Tata Usaha BBKB Yogyakarta Kemenperin Siti Rohamtul Umah usai membuka Pelatihan Desain Perhiasan dan Pemasaran untuk UKM ASEAN di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, untuk di Kota Yogyakarta, seperti yang diketahui bahwa industri atau kerajinan perhiasan terpusat di wilayah Kotagede, kemudian di daerah lainnya di Indonesia terdapat di wilayah Denpasar, Bali.
"Tapi memang secara umum kita harus berupaya lebih kuat untuk bisa yang generasi itu menyukai meneruskan usaha orang tuanya seperti itu dan menyukai, dan kegiatan inilah salah satu upayanya untuk mendorong yang muda tertarik dengan industri perhiasan," katanya.
Dia mengatakan, apalagi dari peserta Pelatihan Desain Perhiasan dan Pemasaran, yang sebanyak 22 orang dari berbagai negara ASEAN tersebut seluruhnya termasuk lima orang dari Indonesia merupakan anak muda.
"Karena sekarang anak-anak muda itu lebih familiar terhadap computerized design, makanya kita create kapasitas building pada jewellery design (desain perhiasan) ini untuk lebih mendorong mereka, apalagi saya lihat peserta pelatihan ini banyak anak mudanya," katanya.
Pada pelatihan tersebut, kata dia, Kemenperin juga menggandeng pelatih dari Hongkong yang memahami tentang desain perhiasan hingga produksi, sementara untuk pelatih marketing dari akademisi salah satu perguruan tinggi ternama di Indonesia yang paham kebijakan ekspor dan bisnis.
"Jadi luar biasa, semoga saja kegiatan selama tujuh hari ke depan dari 20 sampai 27 November ini menjadi langkah awal buat negara Indonesia dan ASEAN untuk bisa terus mengembangkan industri perhiasan," katanya.
Dia juga berharap, generasi muda yang menggeluti industri perhiasan tidak hanya terus berinovasi dan melatih keterampilan membuat produk kerajinan, namun mengembangkan passion maupun antusiasme terhadap industri perhiasan.
Baca juga: Kemenperin beri bantuan mesin CNC untuk perajin perhiasan di Bali
Baca juga: Kemenperin sebut industri perhiasan salah satu sektor unggulan ASEAN
Baca juga: Kemenperin: Ekspor perhiasan Indonesia nomor 17 di dunia
"Yang menjadi kendala di industri perhiasan salah satunya regenerasinya, itu harus menjadi perhatian kita semua, regenerasi dari perajin perhiasan," kata Kepala Bagian Tata Usaha BBKB Yogyakarta Kemenperin Siti Rohamtul Umah usai membuka Pelatihan Desain Perhiasan dan Pemasaran untuk UKM ASEAN di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, untuk di Kota Yogyakarta, seperti yang diketahui bahwa industri atau kerajinan perhiasan terpusat di wilayah Kotagede, kemudian di daerah lainnya di Indonesia terdapat di wilayah Denpasar, Bali.
"Tapi memang secara umum kita harus berupaya lebih kuat untuk bisa yang generasi itu menyukai meneruskan usaha orang tuanya seperti itu dan menyukai, dan kegiatan inilah salah satu upayanya untuk mendorong yang muda tertarik dengan industri perhiasan," katanya.
Dia mengatakan, apalagi dari peserta Pelatihan Desain Perhiasan dan Pemasaran, yang sebanyak 22 orang dari berbagai negara ASEAN tersebut seluruhnya termasuk lima orang dari Indonesia merupakan anak muda.
"Karena sekarang anak-anak muda itu lebih familiar terhadap computerized design, makanya kita create kapasitas building pada jewellery design (desain perhiasan) ini untuk lebih mendorong mereka, apalagi saya lihat peserta pelatihan ini banyak anak mudanya," katanya.
Pada pelatihan tersebut, kata dia, Kemenperin juga menggandeng pelatih dari Hongkong yang memahami tentang desain perhiasan hingga produksi, sementara untuk pelatih marketing dari akademisi salah satu perguruan tinggi ternama di Indonesia yang paham kebijakan ekspor dan bisnis.
"Jadi luar biasa, semoga saja kegiatan selama tujuh hari ke depan dari 20 sampai 27 November ini menjadi langkah awal buat negara Indonesia dan ASEAN untuk bisa terus mengembangkan industri perhiasan," katanya.
Dia juga berharap, generasi muda yang menggeluti industri perhiasan tidak hanya terus berinovasi dan melatih keterampilan membuat produk kerajinan, namun mengembangkan passion maupun antusiasme terhadap industri perhiasan.
Baca juga: Kemenperin beri bantuan mesin CNC untuk perajin perhiasan di Bali
Baca juga: Kemenperin sebut industri perhiasan salah satu sektor unggulan ASEAN
Baca juga: Kemenperin: Ekspor perhiasan Indonesia nomor 17 di dunia
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: