Polres Bukittinggi gelar razia jelang Ramadan
2 Juli 2013 19:50 WIB
Kabaharkam Tinjau Pantura. Kepala Badan Pemeliharaan dan Keamanan (Kabaharkam), Komjen Polisi Oegroseno (kanan) meninjau jalur pantura yang diperbaiki di Desa Suradadi, Kabupaten Tegal, Jateng, Selasa (2/7). Kabaharkam, Oegroseno mengatakan mengantisipasi tingkat kecelakaan arus mudik, perbaikan jalan di jalur pantura agar dipercepat dan kendaraan berat dan bus harus menggunakan jalur kiri tidak dijalur kanan. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)
Bukittinggi (ANTARA News) - Jajaran Kepolisian Resor Bukittinggi, Sumatera Barat bertekad untuk menciptakan suasana kondusif bagi umat Muslim dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan 1434 Hijriah.
"Mewujudkan suasa kondusif tersebut telah diagendakan sejumlah razia," kata Kapolres Kota Bukittinggi AKBP Eko Nugrohadi didampingi Kapolsek Kota Bukittinggi Kompol Ediwarman, Selasa.
Razia yang telah diagendakan berupa razia pada hotel melati dan razia penyakit masyarakat (pekat) lainnya, kata dia.
Dia menyebutkan, razia tersebut akan dijadikan sebagai kegiatan rutin menjelang dan berakhirnya Ramadhan.
Menurut dia, razia tersebut untuk merubah "image" bahwa Kota Bukittinggi aman untuk tempat mesum.
"Bukittinggi aman tempat mesum tersebut akan kita rubah lagi image-nya bahwa Bukittinggi bukan lagi tempat mesum," kata dia.
Dia menyebutkan, banyak masyarakat yang telah mengeluhkan ke aparat kepolisian akan kondisi Bukittinggi, termasuk di rumah kos-kosan.
"Razia terhadap rumah kos, kami akan mengkoordinasikan dengan instansi terkait serta RT dan RW," kata dia.
Dalam menciptakan suasana kondusif menjelang Ramadhan kata dia, pihaknya telah mengawali razia di sejumlah hotel melati.
"Razia pada hotel melati dilakukan Selasa (2/7) pagi berhasil mengamankan enam pasangan tanpa pernikahan. Mereka semua dikembalikan kepada orangtuanya setelah membuat surat perjanjian," kata dia.
Hotel yang dirazia tersebut burupa hotel Sianok, Marmi, Asia, Sitawa Sidingin, Mardeka, Antokan, Jogja, Agung, Villa 2.000 dan hotel Yuriko.
(KR-HMR/M019)
"Mewujudkan suasa kondusif tersebut telah diagendakan sejumlah razia," kata Kapolres Kota Bukittinggi AKBP Eko Nugrohadi didampingi Kapolsek Kota Bukittinggi Kompol Ediwarman, Selasa.
Razia yang telah diagendakan berupa razia pada hotel melati dan razia penyakit masyarakat (pekat) lainnya, kata dia.
Dia menyebutkan, razia tersebut akan dijadikan sebagai kegiatan rutin menjelang dan berakhirnya Ramadhan.
Menurut dia, razia tersebut untuk merubah "image" bahwa Kota Bukittinggi aman untuk tempat mesum.
"Bukittinggi aman tempat mesum tersebut akan kita rubah lagi image-nya bahwa Bukittinggi bukan lagi tempat mesum," kata dia.
Dia menyebutkan, banyak masyarakat yang telah mengeluhkan ke aparat kepolisian akan kondisi Bukittinggi, termasuk di rumah kos-kosan.
"Razia terhadap rumah kos, kami akan mengkoordinasikan dengan instansi terkait serta RT dan RW," kata dia.
Dalam menciptakan suasana kondusif menjelang Ramadhan kata dia, pihaknya telah mengawali razia di sejumlah hotel melati.
"Razia pada hotel melati dilakukan Selasa (2/7) pagi berhasil mengamankan enam pasangan tanpa pernikahan. Mereka semua dikembalikan kepada orangtuanya setelah membuat surat perjanjian," kata dia.
Hotel yang dirazia tersebut burupa hotel Sianok, Marmi, Asia, Sitawa Sidingin, Mardeka, Antokan, Jogja, Agung, Villa 2.000 dan hotel Yuriko.
(KR-HMR/M019)
Pewarta: Hamriadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013
Tags: