Beirut (ANTARA News) - Satu kapal pesiar yang mengangkut 1.059 orang Amerika Serikat (AS) meninggalkan Beirut menuju Siprus, Rabu, dalam pengungsian besar pertama warga negara AS sejak Israel mulai menggempur Libanon. Kelompok-kelompok kecil orang AS diungsikan dengan helikopter sejak Minggu namun tidak dengan kapal, kata sejumlah pejabat kedutaan besar kepada Kantor Berita Jerman (DPA). Rombongan besar pengungsi AS itu pergi menggunakan "Orient Queen", kapal pesiar mewah jenis jelajah yang memiliki 12 dek. Menurut Kedutaan Besar AS, masih banyak lagi orang AS yang menunggu untuk diungsikan. Sejumlah kapal pesiar lain masih dalam perjalanan, kata pejabat-pejabat kedutaan tersebut, sementara kapal-kapal perang AS berada di lepas pantai untuk menjaga kemungkinan serangan terhadap kapal-kapal yang membawa pengungsi. Sekira 25.000 warganegara AS tinggal di Libanon, demikian menurut perkiraan Kedutaan Besar AS. Militer AS menyatakan, mereka akan mengeluarkan lebih dari 6.000 orang dari Libanon menuju tempat aman di Siprus. "Jika semuanya berjalan lancar, maka kami berharap pada Jumat telah mengungsikan lebih dari 6.000 orang dari Lebanon, mereka semua yang ingin pergi secara suka-rela," kata komandan satuan tugas pengungsian, Brigjen Carl Jensen, kepada wartawan. (*)