Parlemen negara anggota MIKTA satu suara soal perdamaian Palestina
20 November 2023 13:07 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani (tengah) menyampaikan keterangan pers tentang pertemuan para perwakilan parlemen negara anggota MIKTA dengan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (20/11/2023). (ANTARA/Yashinta Difa)
Jakarta (ANTARA) - Perwakilan anggota parlemen negara anggota MIKTA yang terdiri dari Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia menyatakan satu suara mengenai pentingnya perdamaian di Palestina.
“Terkait apa yang terjadi di Palestina, kami bersepakat bahwa pendudukan Israel di Palestina harus segera dihentikan,” kata Ketua DPR RI Puan Maharani dalam konferensi pers bersama para perwakilan parlemen MIKTA, usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin.
Selain itu, ujar Puan, negara-negara MIKTA juga sepakat bahwa jalur-jalur bantuan kemanusiaan harus segera dibuka untuk menangani dampak konflik, terutama yang diderita warga di Jalur Gaza.
“Kami sepakat bahwa apa yang terjadi di Palestina dan Ukraina harus segera diselesaikan sehingga perdamaian bisa tercipta di muka bumi,” tutur dia.
Sebagai ketua MIKTA tahun ini, Indonesia menegaskan komitmennya bagi perdamaian di Palestina, yang sudah lebih dari satu bulan menjadi sorotan internasional karena konflik terbaru antara Israel dan pasukan pejuang Hamas.
Baca juga: Jokowi: Indonesia terus dukung perjuangan Palestina
Baca juga: Jokowi sebut Biden tak tanggapi desakan untuk gencatan senjata di Gaza
Dengan keberadaan forum konsultatif kelima negara kekuatan menengah tersebut, Puan yakin suara mereka untuk Palestina bisa lebih didengar dunia.
“MIKTA sebagai salah satu organisasi atau negara-negara middle power yang ada di dunia menyepakati atau berkomitmen bahwa perdamaian di dunia sangat penting, dan kita akan sama-sama menjaganya,” kata Puan.
Sejak Israel membombardir Gaza mulai 7 Oktober 2023, lebih dari 12.000 warga Palestina meninggal dunia, termasuk 8.300 perempuan dan anak-anak, serta lebih dari 30.000 orang lainnya terluka.
Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, mesjid, dan gereja di Gaza, rusak atau hancur.
Blokade Israel telah memutus pasokan bahan bakar, listrik, dan air ke Gaza serta mengurangi bantuan kemanusiaan.
Sementara itu, jumlah kematian di Israel mencapai 1.200 jiwa.
Baca juga: Retno Marsudi dan utusan OKI akan bertemu Menlu China bahas Gaza
“Terkait apa yang terjadi di Palestina, kami bersepakat bahwa pendudukan Israel di Palestina harus segera dihentikan,” kata Ketua DPR RI Puan Maharani dalam konferensi pers bersama para perwakilan parlemen MIKTA, usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin.
Selain itu, ujar Puan, negara-negara MIKTA juga sepakat bahwa jalur-jalur bantuan kemanusiaan harus segera dibuka untuk menangani dampak konflik, terutama yang diderita warga di Jalur Gaza.
“Kami sepakat bahwa apa yang terjadi di Palestina dan Ukraina harus segera diselesaikan sehingga perdamaian bisa tercipta di muka bumi,” tutur dia.
Sebagai ketua MIKTA tahun ini, Indonesia menegaskan komitmennya bagi perdamaian di Palestina, yang sudah lebih dari satu bulan menjadi sorotan internasional karena konflik terbaru antara Israel dan pasukan pejuang Hamas.
Baca juga: Jokowi: Indonesia terus dukung perjuangan Palestina
Baca juga: Jokowi sebut Biden tak tanggapi desakan untuk gencatan senjata di Gaza
Dengan keberadaan forum konsultatif kelima negara kekuatan menengah tersebut, Puan yakin suara mereka untuk Palestina bisa lebih didengar dunia.
“MIKTA sebagai salah satu organisasi atau negara-negara middle power yang ada di dunia menyepakati atau berkomitmen bahwa perdamaian di dunia sangat penting, dan kita akan sama-sama menjaganya,” kata Puan.
Sejak Israel membombardir Gaza mulai 7 Oktober 2023, lebih dari 12.000 warga Palestina meninggal dunia, termasuk 8.300 perempuan dan anak-anak, serta lebih dari 30.000 orang lainnya terluka.
Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, mesjid, dan gereja di Gaza, rusak atau hancur.
Blokade Israel telah memutus pasokan bahan bakar, listrik, dan air ke Gaza serta mengurangi bantuan kemanusiaan.
Sementara itu, jumlah kematian di Israel mencapai 1.200 jiwa.
Baca juga: Retno Marsudi dan utusan OKI akan bertemu Menlu China bahas Gaza
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023
Tags: