Bekasi (ANTARA News) - Petugas Stasiun Bekasi, Jawa Barat, merekayasa pengoperasian gerbang tiket elektronik untuk mengantisipasi antrean calon penumpang pada hari kedua penerapan sistem tiket elektronik dan tarif progresif, Selasa.
"Hasilnya antrean panjang hingga 50 meter pada hari pertama kemarin, Senin (1/7), berkurang drastis," ujar Kepala Stasiun Kota Bekasi, Hariyanto, di Bekasi, Selasa.
Menurut dia, gerbang tiket elektronik di lokasi tersebut direkayasa dengan cara mengoperasikan gerbang keluar menjadi gerbang masuk ke dalam stasiun, sehingga jumlah gerbang masuk bertambah banyak.
"Total gerbang elektronik yang kita miliki berjumlah 16 unit. Masing-masing enam unit di wilayah selatan stasiun, dan sepuluh unit di utara. Biasanya, gerbang itu setengahnya untuk masuk atau keluar. Tapi hari ini kita lebih dominankan gerbang masuk," katanya.
Menurut dia, kebijakan tersebut berhasil menghilangkan antrean calon penumpang dan situasi perjalanan kereta menjadi kondusif. Faktor lain dari berkurangnya antrean calon penumpang juga dikarenakan sudah mulai banyaknya calon penumpang yang memiliki kartu `multitrip` atau tiket elektronik berlangganan.
"Hingga saat ini sudah lebih dari 2.000-an kartu multitrip yang kita jual," katanya.
Menurut Hariyanto, Stasiun Bekasi langsung menambah jumlah karyawannya pascaantrean yang terjadi pada hari pertama pemberlakuan tiket elektronik.
"Petugas tambahan tidak menjual kartu multitrip di loket. Kami langsung jemput bola," kata Heriyanto.
Salah satu calon penumpang, Decky (33) mengatakan, kehadiran kartu berlangganan sangat membantu dirinya terhindar dari antrean di loket, sebab ia tidak usah mengantre untuk mendapatkan tiket reguler atau singletrip.
"Jadi lebih praktis dan tertib," katanya.
Stasiun Bekasi rekayasa gerbang tiket elektronik
2 Juli 2013 14:30 WIB
Ilustrasi - Antrean Tiket Elektronik KRL. (FOTO ANTARA/Arif Firmansyah)
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013
Tags: