Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa dibuka menguat sebesar 28,66 poin didorong oleh data inflasi Juni yang dinilai sesuai ekspektasi investor.

IHSG BEI dibuka naik 28,66 poin atau 0,60 persen ke posisi 4.806,12, sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 7,29 poin (0,92 persen) ke level 801,99.

"Inflasi masih sesuai dengan ekspektasi pasar. Pergerakan IHSG BEI sendiri secara teknikal juga masih memiliki ruang terbuka untuk kembali menguat," Kepala Riset PT Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Senin.

Namun, Reza Priyambada menambahkan jika inflasi terus mengalami kenaikan dan keluar dari ekspektasi serta neraca perdagangan yang masih defisit, ditambah sentimen negatif dari global, maka dapat menjadi penekan indeks BEI ke depannya.

Menurut dia, pergerakan indeks BEI untuk saat ini masih diwarnai oleh data inflasi Juni sebesar 1,03 persen yang relatif sesuai dengan ekspektasi pasar.

Ia merekomendasikan beberapa saham menjelang bulan puasa dan lebaran yakni sektor konsumer seperti PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Sementara itu, analis Samuel Sekuritas, Yualdo T. Yudoprawiro menambahkan mayoritas bursa Asia dibuka menguat, termasuk indeks BEI didorong sentimen positif dari penguatan bursa global dan komoditas tadi malam.

"IHSG BEI hari Selasa berpotensi menguat seiring positifnya sentimen dari penguatan bursa global dan harga komoditas," kata dia.

Namun demikian, lanjut Yualdo, volume perdagangan diperkirakan masih akan relatif kecil dan masih terdapat potensi aksi ambil untung pada beberapa sektor yang telah menguat cukup signifikan sehingga indeks BEI diperkirakan bergerak dengan kecenderungan mendatar.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 104,46 poin (0,50 persen) ke level 20.689,83, indeks Nikkei-225 naik 60,09 poin (0,43 persen) ke level 13.918,15, dan Straits Times menguat 21,28 poin (0,71 persen) ke posisi 3.162,22.