ABC targetkan penjualan teh kemasan naik 30 persen
1 Juli 2013 20:49 WIB
ilustrasi Selain bermanfaat bagi kesehatan, teh hijau juga bisa meningkatkan kerja otak, terutama pada kaum pria. (www.howtopreparegreentea.org)
Jakarta (ANTARA News) - Produsen makanan dan minuman, PT ABC President Indonesia menargetkan penjualan teh dalam kemasan meningkat 30 persen pada 2013 dibading tahun 2013.
"Jika dilihat dari penjualan hingga Mei 2013 sudah memenuhi target, namun kami ingin meningkatkan lagi," kata CEO PT ABC Pesident Indonesia Dwi Hadmadji pada acara pemecahan rekor MURI buka tutup botol 13 ribu buah, di Jakarta, Senin.
Dalam keterangan pers, Dwi mengatakan, Untuk memenuhi target penjualan itu, perusahaan yang dipimpinnya terus melakukan penetrasi pasar dengan lebih mendekatkan diri kepada konsumen terutama anak muda dengan berbagai komunitasnya.
"Komunitas ini kan mempunyai anggota yang besar di Indonesia. Untuk itu, kami rangkul mereka dan memberikan keceriaan seperti pemecahan rekor MURI dengan melakukan pembukaan tutup botol terbesar di tiga kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya," katanya.
Dwi menyatakan, saat ini produk minuman teh dalam kemasan dari ABC, yakni Nu Green Tea, telah memimpin pasar teh hijau sebesar 60 pesen.
"Asal tahu saja, minuman teh hijau kini menyerap 15 persen atau sekitar 180.000 liter dari total penjualan teh dalam kemasan yang mencapai 1,2 juta liter di tahun 2012," ujarnya.
Menurut dia, produk minuman teh menjadi kontributor utama bisnis ABC President. Pada tahun fiskal 2012, produk minuman memberi kontribusi hingga 60 persen dari total pendapatan ABC. Sedangkan sisanya berasal dari penjualan produk mie instan yang mencapai 40 persen.
Padahal, pada 2011, produk minuman belum menjadi penopang utama penjualan ABC President dibanding produk mie instan. "Selama tiga tahun ini, pertumbuhan produk teh bisa mencapai 30%-40% per tahun," ujarnya.
Kendati pertumbuhan begitu besar, ABC President belum berencana meningkatkan kapasitas produksi pada 2013, karena kapasitas produksi pabrik ABC masih bisa memenuhi permintaan pasar yang mencapai satu juta karton per bulan.
Dwi menambahkan, kapasitas produksi terpasang ABC saat ini sebesar 1,1 juta karton per bulan. Adapun utilisasi produksi masih sekitar 8 persen dari total kapasitas produksi pabrik. "Kami ingin fokus memperbesar distribusi dan jaringan pemasaran," ujarnya.(*)
"Jika dilihat dari penjualan hingga Mei 2013 sudah memenuhi target, namun kami ingin meningkatkan lagi," kata CEO PT ABC Pesident Indonesia Dwi Hadmadji pada acara pemecahan rekor MURI buka tutup botol 13 ribu buah, di Jakarta, Senin.
Dalam keterangan pers, Dwi mengatakan, Untuk memenuhi target penjualan itu, perusahaan yang dipimpinnya terus melakukan penetrasi pasar dengan lebih mendekatkan diri kepada konsumen terutama anak muda dengan berbagai komunitasnya.
"Komunitas ini kan mempunyai anggota yang besar di Indonesia. Untuk itu, kami rangkul mereka dan memberikan keceriaan seperti pemecahan rekor MURI dengan melakukan pembukaan tutup botol terbesar di tiga kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya," katanya.
Dwi menyatakan, saat ini produk minuman teh dalam kemasan dari ABC, yakni Nu Green Tea, telah memimpin pasar teh hijau sebesar 60 pesen.
"Asal tahu saja, minuman teh hijau kini menyerap 15 persen atau sekitar 180.000 liter dari total penjualan teh dalam kemasan yang mencapai 1,2 juta liter di tahun 2012," ujarnya.
Menurut dia, produk minuman teh menjadi kontributor utama bisnis ABC President. Pada tahun fiskal 2012, produk minuman memberi kontribusi hingga 60 persen dari total pendapatan ABC. Sedangkan sisanya berasal dari penjualan produk mie instan yang mencapai 40 persen.
Padahal, pada 2011, produk minuman belum menjadi penopang utama penjualan ABC President dibanding produk mie instan. "Selama tiga tahun ini, pertumbuhan produk teh bisa mencapai 30%-40% per tahun," ujarnya.
Kendati pertumbuhan begitu besar, ABC President belum berencana meningkatkan kapasitas produksi pada 2013, karena kapasitas produksi pabrik ABC masih bisa memenuhi permintaan pasar yang mencapai satu juta karton per bulan.
Dwi menambahkan, kapasitas produksi terpasang ABC saat ini sebesar 1,1 juta karton per bulan. Adapun utilisasi produksi masih sekitar 8 persen dari total kapasitas produksi pabrik. "Kami ingin fokus memperbesar distribusi dan jaringan pemasaran," ujarnya.(*)
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: