Maradona tertarik tangani Timnas
1 Juli 2013 20:28 WIB
Diego Maradona. Legenda sepak bola dunia asal Argentina, Diego Armando Maradona (tengah), menyapa penggemarnya saat mengunjungi Jakarta di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (29/6). (ANTARA FOTO/Ismar Patrizki)
Surabaya (ANTARA News) - Diego Armando Maradona menyatakan siap melatih Tim Nasional Indonesia jika PSSI menunjuknya serta tidak ada pelatih kepala di tim.
"Saya siap dan mau menjadi pelatih di sini, tetapi dengan syarat tidak ada pelatih kepala yang sedang menjabat. Sebab, saya menghomati tentang persoalan itu," ujar Maradona di sela konferensi pers kedatangannya di Surabaya, Senin.
Ia mengaku memiliki niat membangun sepak bola Indonesia menjadi lebih baik dan disegani. Bahkan, jika PSSI serius meminangnya, mantan Pelatih Timnas Argentina itu sudah menyiapkan segalanya untuk membuat Timnas Indonesia maju.
Pria berusia 52 tahun tersebut juga mengaku, dengan berbekal pengalaman puluhan tahun sebagai pemain maupun pelatih, dirinya ingin membangun tim sepak bola Indonesia yang kuat, baik dari sisi teknik maupun mental, dalam bermain bola.
Menurut dia, persoalan dan permasalahan penting yang dialami pesepak bola Asia mayoritas karena faktor mental dan kedisplinan. Seperti yang dia amati ketika melatih sebuah klub di Qatar tahun lalu, Al Wasl.
"Untuk sekarang, kedatangan saya belum punya pikiran sebagai pelatih Timnas sebab saat ini Timnas Indonesia sudah memiliki pelatih. Sekali lagi, saya tidak mau merebut jabatan," kata mantan pemain Barcelona, Napoli, dan sejumlah tim terkenal di Eropa lainnya itu.
Sementara itu, Maradona datang ke Surabaya dalam rangka memberikan "coaching clinic" serta "tango football" kepada anak-anak binaan sekolah sepak bola.
Dijadwalkan, dua agenda tersebut dilaksanakan di lapangan Tugu Pahlawan, Selasa (2/7).
Pesepak bola yang dikenal "Gol Tangan Tuhan" itu akan memberikan bekal ilmu dan motivasi untuk anak-anak agar lebih mencintai sepak bola dan menunjukkan cara bermain bola yang baik.
Pada agenda "coaching clinic", dijadwalkan sekitar 75--100 anak akan dilatih dan diberi bekal ilmu sepak bola.
Direncanakan, Maradona tidak melatih sendirian, tetapi dibantu oleh pemain terbaik Persebaya, seperti Andik Vermansyah dan M. Taufiq.
Kedatangannya ke Indonesia atas undangan Badan Sepak Bola Rakyat Indonesia (Basri) sejak Sabtu (29/6).
Selain Jakarta dan Surabaya, rencananya Maradona juga menggelar agenda yang sama di Medan dan Makassar. Namun, kunjungan kedua kota tersebut dibatalkan karena alasan tertentu.
"Saya siap dan mau menjadi pelatih di sini, tetapi dengan syarat tidak ada pelatih kepala yang sedang menjabat. Sebab, saya menghomati tentang persoalan itu," ujar Maradona di sela konferensi pers kedatangannya di Surabaya, Senin.
Ia mengaku memiliki niat membangun sepak bola Indonesia menjadi lebih baik dan disegani. Bahkan, jika PSSI serius meminangnya, mantan Pelatih Timnas Argentina itu sudah menyiapkan segalanya untuk membuat Timnas Indonesia maju.
Pria berusia 52 tahun tersebut juga mengaku, dengan berbekal pengalaman puluhan tahun sebagai pemain maupun pelatih, dirinya ingin membangun tim sepak bola Indonesia yang kuat, baik dari sisi teknik maupun mental, dalam bermain bola.
Menurut dia, persoalan dan permasalahan penting yang dialami pesepak bola Asia mayoritas karena faktor mental dan kedisplinan. Seperti yang dia amati ketika melatih sebuah klub di Qatar tahun lalu, Al Wasl.
"Untuk sekarang, kedatangan saya belum punya pikiran sebagai pelatih Timnas sebab saat ini Timnas Indonesia sudah memiliki pelatih. Sekali lagi, saya tidak mau merebut jabatan," kata mantan pemain Barcelona, Napoli, dan sejumlah tim terkenal di Eropa lainnya itu.
Sementara itu, Maradona datang ke Surabaya dalam rangka memberikan "coaching clinic" serta "tango football" kepada anak-anak binaan sekolah sepak bola.
Dijadwalkan, dua agenda tersebut dilaksanakan di lapangan Tugu Pahlawan, Selasa (2/7).
Pesepak bola yang dikenal "Gol Tangan Tuhan" itu akan memberikan bekal ilmu dan motivasi untuk anak-anak agar lebih mencintai sepak bola dan menunjukkan cara bermain bola yang baik.
Pada agenda "coaching clinic", dijadwalkan sekitar 75--100 anak akan dilatih dan diberi bekal ilmu sepak bola.
Direncanakan, Maradona tidak melatih sendirian, tetapi dibantu oleh pemain terbaik Persebaya, seperti Andik Vermansyah dan M. Taufiq.
Kedatangannya ke Indonesia atas undangan Badan Sepak Bola Rakyat Indonesia (Basri) sejak Sabtu (29/6).
Selain Jakarta dan Surabaya, rencananya Maradona juga menggelar agenda yang sama di Medan dan Makassar. Namun, kunjungan kedua kota tersebut dibatalkan karena alasan tertentu.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013
Tags: