Kairo (ANTARA New) - Oposisi Mesir memberi batas waktu satu hari kepada Mohamed Moursi untuk mundur atau berhadapan dengan pembangkangan sipil setelah serangkaian unjukrasa menuntut presiden pertama hasil pemilihan demokratis itu melepaskan jabatannya sesudah setahun menjabat.

"Kami memberi waktu pada Mohamed Moursi hingga pukul 05.00 sore pada Selasa 2 Juli untuk melepaskan jabatannya, sehingga memungkinkan lembaga negara lebih awal menyiapkan pemilihan presiden," kata pergerakan Tamarod dalam pernyataan di lamannya seperti dikutip AFP.

Sebaliknya, kata Tamarod, Selasa pukul 05.00 sore akan menjadi awal gerakan pembangkangan sipil.

Tamarod adalah organisasi yang berkampanye dengan mengumpulkan lebih dari 22 juta tandatangan mosi tidak percaya kepada Moursi.

Protes hari Minggu kemarin melihatkan jutaan orang yang menuntut pengunduran diri Presiden Moursi di ulang tahun pertamanya menjabat presiden Mesir.

Pemimpin oposisi Hamdeen Sabbahi menyerukan intervensi angkatan bersenjata jika Moursi menolak meletakkan jabatan.

"Angkatan bersenjata harus bertindak karena mereka selalu berada di sisi rakyat yang telah dinyatakan kehendaknya," kata Sabbahi yang menempati urutan ketiga pada pemilu presiden Mesir tahun 2012.

Namun juru bicara Presiden Moursi, Ehab Fahmy mengatakan dialog adalah satu-satunya cara mencapai kesepahaman. Menurut Fahmy kepresidenan sangat terbuka dan serius untuk melakukan dialog nasional.

(I028/B002)